Network
JURNAL SOREANG - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah organisasi buruh beserta mahasiswa di jalan simpang Cileunyi, Kabupaten Bandung pada Kamis, 8 Oktober 2020 akhirnya berjalan damai, tanpa tindakan anarkis. Kendati sempat bersitegang antara para pengunjuk rasa dengan tim pengamanan, namun berkat pendekatan persuasif yang dilakukan, ketegangan pun mencair.S
Seperti halnya yang dikatakan Kapolresta Bandung, Komisaris Besar Hendra Kurniawan, kendati sempat terjadi ketegangan pada waktu blokade jalan, namun berkat pendekatan persuasif akhirnya para pengunjuk rasa mau berorasi di tempat yang sudah disepakati.
"Hari ini kami melakukan pengamanan terkait unjuk rasa yang dilakukan para buruh dan adik-adik mahasiswa terkait upaya mereka menolak Undang-undang Cipta Kerja (Omnibus Law) di jalan simpang Cileunyi," kata Hendra.
Baca Juga: Akan Terus Menolak. Mahasiswa, Buruh Dan Petani Sampai Menang
"Namun, tadi memang sempat ada sedikit lempar-lempar, tetapi kita tidak melakukan perlawanan, kita mencoba mengalah untuk melayani mereka bisa menyampaikan aspirasinya di titik ini (simpang Cileunyi)." imbuhnya.
Sementara itu, tim pengamanan gabungan TNI Polri hanya mengijinkan para pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya hingga jam dua sore.
Hendra pun mengatakan bahwa secara pribadi dirinya mengapresiasi kepada para pengunjuk rasa untuk bersedia bekerjasama dalam hal keamanan saat berunjuk rasa hingga batas waktu yang sudah ditentukan, supaya tidak ada pihak yang merasa dirugikan dari aksi tersebut.
Baca Juga: Diwarnai Lemparan Batu, Seorang Pengunjuk Rasa Terluka Di Bagian Kepala
"Setelah bernegosiasi, Alhamdulilah mereka sepakat untuk segera menarik diri." imbuhnya.
