Akan Terus Menolak. Mahasiswa, Buruh Dan Petani Sampai Menang

Sam
- 8 Oktober 2020, 19:20 WIB
Sam/
Sam/ /Sam

JURNAL SOREANG - Upaya penolakan terhadap disahkannya Undang-undang Cipta Kerja (Omnibus Law) oleh DPR RI terus diteriakkan kaum buruh dan mahasiswa di wilayah Cileunyi dan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis, 8 Oktober 2020, lewat aksi unjuk rasa. Di area jalan simpang Cileunyi, di dekat gerbang tol Cileunyi, mereka terus berorasi menuntut agar pemerintah membatalkan Undang-undang tersebut.

Pada awalnya, para pengunjuk rasa ingin memasuki dan tol Cileunyi, namun usai negosiasi antara pihak pengunjuk rasa dengan tim gabungan TNI dan Polri, mereka pun hanya diperbolehkan berorasi menyampaikan aspirasinya di dekat gebang tol saja.

Seperti yang dikatakan salah satu perwakilan dari mahasiswa, Fatiha Khoerutun Nisa Alfami, bahwasannya hal tersebut sebagai bentuk solidaritas mahasiswa terhadap kaum buruh.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Masih Rapuh Akibat Masalah Krusial yang Menahun Ini

"Ya, ini adalah bentuk solidaritas dari pemuda mahasiswa, terutama kawan-kawan dari UPI bersama buruh, karena kita semua tahu siapa yang terdampak disini yaitu kaum buruh, kaum tani," kata Fatiha.

Selain itu, ia pun beserta pemuda mahasiswa dan kaum buruh juga petani, berjanji akan terus menggaungkan upaya-upaya agar pemerintah membatalkan UU cipta kerja yang sudah disahkan oleh DPR RI.

"Kita percaya, kalu kita bersatu itu, persatuan perlawanan digaungkan semakin besar maka revolusi akan terjadi. Kita disini bertujuan mengelung jalan tol sesuai dengan konsolidasi pemuda mahasiswa, kaum buruh dan petani." imbuh Fatiha.

Baca Juga: Susul Dadang Naser, Gubernur Jabar dan Kepala Daerah Lain Juga Resmi Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

Para pengunjuk rasa berharap, agar pemerintah mencabut UU omnibuslaw yang sudah disahkan oleh DPR RI.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x