Relevansinya, lanjut Risdal, adalah terpenuhinya infra dan supra struktur guna menjalankan dan mengoperasionalkan instrumen tersebut.
"Menurut data pada tahun 2020, jumlah guru dan tenaga kependidikan di Kabupaten Bandung baik status negeri maupun swasta berjumlah 2071 orang. Begitu juga tenaga Kesehatan baik dokter dan tenaga kesehatan lainya masih minim," jelasnya.
Oleh karena itu, jumlah tersebut masih timpang dibanding jumlah penduduk Kabupaten Bandung 3.7 juta jiwa.
"Terutama kebutuhan tenaga kesehatan sangat mendesak, karena pada tahun ini Bupati Bandung telah meresmikan 2 rumah sakit, RSUD Cimaung dan RSUD Kertasari," akunya.
Risdal menambahkan, Guna menunjang operasionalisasi kedua rumah sakit tersebut, maka diperlukan tenaga kesehatan yang tidak sedikit.
Apalagi, tegas Risdal, ketika dikaitkan untuk klasifikasi pemenuhan type rumah sakit, maka kebutuhan dokter umum, spesialis, perawat, sanitarian, farmasi, analis, bidan dan tenaga lainya harus diprioritaskan.
Baca Juga: Pilih Lampu Mati atau Nyala Saat Tidur? Ahli Sarankan Begini, Simak Ya
" Ya, kalau Gedung RSUD sudah dibangun tapi Nakes nya minim tentu akan berpengaruh, bukan saja pada pelayanan tetapi pada status rumah sakit itu sendiri," tegasnya.