"Sebetulnya saya merasa sedih melihat kondisi proses renovasi masjid Al-Fathu yang belum juga selesai menyeluruh, tapi sisi lain tidak bisa berbuat banyak," katanya.
Risdal menjelaskan, pemerintah kabupaten Bandung memiliki visi misi yang tepat salahsatunya terkait keagamaan. Seharusnya, bisa diimplementasikan dalam program tersebut.
"Sesuai visi misi Bupati Bandung yang mengusung program Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (Bedas). Jadi, sisi Agamis harusnya didukung sarana prasarana, dan Masjid Alfathu bisa sebagai representasinya," jelasnya.
Lebih lanjut Risdal berharap, Bupati Bandung harus fokus untuk menyelesaikan dan menyempurnakan sarana ibadah tersebut, sebab, Masjid Al-Fathun biasa digunakan oleh pegawai pemkab Bandung dan masyarakat sekitar juga dari daerah lain yang sedang berkunjung ke wilayah Kabupaten Bandung.
"Beliau harus bisa membuktikan sesuai visi misi bidang Agamis, sarana keagamaan yang berada dilingkungan Pemkab Bandung harus segera terselesaikan," harapnya.
Risdal menegaskan, dirinya sangat mendukung program Jumat keliling (Jumling) yang dilaksanakan Bupati Bandung agar bisa menyapa dan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.
Namun, program yang tertuang dalam visi misi Bedas harus bisa terealisasi agar masyarakat termasuk dirinya bisa menyampaikan apresiasi.
Baca Juga: Hampir Menghilang! History of International Folklore Music: Sejarah Perkembangan Musik Keroncong