JURNAL SOREANG- Sampai saat ini dampak Covid-19 masih dirasakan oleh para pelaku usaha, salah satunya adalah pelaku usaha di sektor kerajinan atau handycraft.
Kondisi ini juga yang dirasakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, yang merupakan wilayah pemukiman para pendatang dari luar atau dijadikan tempat para pelaku kelana (pengembara) dan petani.
"Salah satu kampung yang ada di Desa Ciheulang ini adalah Kampung Marga hurip dengan hampir sebagain besar di kampung ini berpenghasilan dari pengrajin kayu dan bambu," kata Ketua Program Pengabdian Masyarakat FISIP Unpas, Dr. Ida Hindarsah, Kamis 4 Agustus 2022.
Baca Juga: Ternyata Mie Ayam Juga Bisa Mendunia, Ini yang Dilakukan Prodi Hubungan Internasional FISIP Unpas
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim kepada salah satu pengrajin usaha produktif yakni mitra usaha Karupa dengan brandnya “CEKAP”, maka diketahui fakta-fakta menarik.
"Kerajinan yang digagas oleh salah seorang seniman Asep Hendy yakni pengrajin kayu dan bambu yang memproduksi beragam produk yang dihasilkan seperti gelas, souvenir dari kayu dan bambu, pedang, sendok, tempat cerutu, lampu hias dan lain lain," ucapnya.
Usaha ini mulai di bangun sekitar tahun 2016 berdasarkan hobi sehingga barang yang diproduksi bukan berdasarkan permintaan dan trend konsumen melainkan dibuat karena suka sehingga produk yang dihasilkan dijual kepada orang-orang yang punya hobi yang sama.
"Namun sejak tahun 2021 pola bisnisnya berubah menjadi berbasis kebutuhan konsumen. Sejalan dengan perubahan akibat pandemik ke endemik dan juga perubahan model bisnisnya," katanya.