Network
JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH yang hadir tiap hari ini semoga bisa menjadi perenungan diri dan memperbaiki amal hari ini dan selanjutnya..
Dalam Kitab Tanbighul Ghafilin (peringatan bagi yang lupa) diceritakan sebuah kisah. Waktu zaman dahulu iblis menjelma jadi seseorang hingga bisa dilihat dan bertemu jelas dengan semua orang.
Seingga ada seseorang yang bertanya kepada iblis.
"Hai Abu Murrah (iblis), bagaimana caranya saya ingin berbuat seperti engkau (ingin menjadi seperti iblis)?" tanya orang itu.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Enam Pertanyaan Imam Al Ghazali
"Celaka engkau. Tidak pernah ada seorang pun yang ingin menjadi seperti aku, maka bagaimana engkau minta seperti itu?" jawab iblis la'natullah 'alaih.
"Saya ingin begitu," kata orang tersebut.
"Jika engkau benar-benar ingin seperti aku, maka sembrono (lalaikanlah) terhadap shalat dan selalu bersumpah baik bicara benar atau dusta," jawab iblis.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Kisah Nabi Isa dan Orang yang Membuka Aurat
Orang itu menjawab,"Saya telah berjanji kepada Allah tidak akan meninggalkan shalat dan tidak bersumpah selama hidup".
Mendengar jawaban seperti itu apalagi merasa dikelabui, dengan geram iblis berkata,"Tidak seorang pun belajar kepadaku dengan tipuan sedemikian ini selain engkau. Saya telah berjanji kepada Allah tidak akan memberi nasehat baik kepada anak Adam dan selamanya".
Mengenai pentingnya menegakkan shalat lima waktu (baca, tidak melalaikan shalat), dalam sebuah hadits Nabi Muhammad Saw.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Orangtua Dipukul Anaknya dan Ucapkan Alhamdulillah!
Nabi bersabda,"Contoh perumpamaan shalat lima waktu itu bagaikan sebuah sungai yang mengalir di muka pintu rumah. Kamu mandi di dalamnya tiap hari lima kali. Apakah kiranya masih ada sisa kotoran padanya?".***
