Jalur Wisata Disekat, Kang DS: Ekonomi Harus Pulih, Keselamatan Warga Nomor Satu

- 16 Mei 2021, 17:57 WIB
Bupati Bandung bersama Forkopimda Kabupaten Bandung dan Kadisbudpar Jawa Barat melakukan peninjauan langsung ke sejumlah tempat wisata di wilayah Pacira, Kabupaten Bandung, Minggu 16 Mei 2021.
Bupati Bandung bersama Forkopimda Kabupaten Bandung dan Kadisbudpar Jawa Barat melakukan peninjauan langsung ke sejumlah tempat wisata di wilayah Pacira, Kabupaten Bandung, Minggu 16 Mei 2021. /Yusup Supriatna/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Bupati Bandung, HM. Dadang Supriatna meminta jajarannya untuk melakukan penyekatan di sejumlah jalur pariwisata.

"Kita akan lakukan evaluasi beberapa tempat wisata di masing-masing wilayah. Setelah itu kita putuskan, mana yang harus tutup total, dan mana yang bisa tetap buka dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes)," ungkap Bupati disela-sela kegiatan saat melakukan peninjauan langsung tempat wisata Ciwalini, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Minggu 16 Mei 2021.

Menurut Bupati, terutama tempat wisata dengan konsep outdoor, ini harus tetap ada penjagaan.

Baca Juga: Miris, Penerapan Protokol Kesehatan di Ruang Publik Sangat Minim, Ini Temuan Ombudsman

"Terkait hal itu, saya minta bantuan kepada jajaran Polresta Bandung untuk melakukan buka tutup di kawasan Sadu, Banjaran atau Kamasan, Cicalengka dan Tahura (Taman Hutan Raya)," tutur Bupati.

Bupati menambahkan, jumlah kendaraan yang melewati jalur wisata Pacira, kata bupati, harus dibatasi 50% dari jumlah maksimal saat keadaan normal.

Lewat dari itu lanjut Bupati, ia meminta petugas untuk memutar balik kendaraan yang menuju ke tempat wisata tersebut.

"Kapasitas 50% ini juga berlaku di seluruh tempat wisata di Kabupaten Bandung," tegas Bupati.

Baca Juga: Andin Manja Karena Ngidam, Aldebaran Jadi Kucing Angora, Ikatan Cinta RCTI Malam ini, Minggu 16 Mei 2021

Pemantauan hari ini ujar Bupati dilakukan, menyusul terjadinya sejumlah pelanggaran protokol kesehatan (protkes) di beberapa tempat wisata kawasan Pasirjambu Ciwidey dan Rancabali (Pacira) pada Sabtu 15 Mei 2021 malam.

Setelah terjadi pelanggaran protkes, kata Bupati, melalui koordinasi dengan Pemprov dan Polda Jabar serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung, kawasan wisata Pacira ditutup mulai Sabtu malam.

"Sore hari menjelang malam, Pacira ini sudah tidak bisa dikendalikan. Sehingga malam tadi saya dapat telepon dari Pak Gubernur, ada koordinasi juga dengan pusat serta Forkopimda, sehingga saya putuskan Pacira ditutup untuk sementara," jelas Kang DS panggilan akrabnya.

Hingga kapan penutupan itu berlangsung, menurut Kang DS bergantung pada hasil evaluasi bersama para camat setelah pemantauan dilakukan.

Baca Juga: Ini Cara Allah SWT Mengabulkan Doa, Pahami Agar Kita Tidak Berburuk Sangka Kepada-NYA

Menurut Kang DS, evaluasi akan digelar di kawasan Pacira, sementara aparat kewilayahan di luar Pacira mengikuti secara virtual.

Setelah evaluasi dilakukan, lanjut Kang DS, baru bisa ditentukan mana kawasan yang harus ditutup total, dan mana yang masih tetap bisa dikunjungi.

"Pertama pemantauan ke Tahura relatif aman terkendali, protkesnya dilakukan dan kami melihat itu baik di kawasan Tahuranya maupun kafe-kafenya. Dan di sana diterapkan physical distancing, jaga jaraknya ada. Sebagian pengunjung itu menunggu kalo ruangannya tidak bisa menampung atau melebihi kapasitas 50%, nah itu diminta tunggu dulu," papar Kang DS.

Seandainya pihak pengelola wisata memaksa untuk buka, ungkap Kang DS, maka harus membuat pernyataan disiplin menerapkan protkes. Apabila melanggar, maka ia akan menutup total tempat wisata tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Instruksikan Penutupan Akses Menuju Objek Wisata Pangandaran dan Ciwidey

Pengetatan aturan itu, tegas Kang DS, semata-mata untuk melindungi keselamatan masyarakat terutama para wisatawan. Semua pihak, tentunya tidak menginginkan kemunculan klaster baru covid-19.

"Memang kita semua tengah berupaya memulihkan ekonomi nasional di tengah pandemi ini, tapi sekali lagi keselamatan warga tetap nomor satu. Saya minta semua pihak bisa memahami," pungkas Kang Dadang Supriatna.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x