Network
JURNAL SOREANG-Bunda Literasi Kabupaten Bandung, Hj. Emma Detty Supriatna menyatakan, para siswa sudah rindu dengan belajar tatap muka di sekolah. Apalagi orangtua siswa juga ikut pusing dan bingung karena harus ikut membantu mengerjakan soal-soal pelajaran anaknya.
"Ini lah duka belajar daring selama setahun lebih ini. Namun ya kita harus sabar menunggu sampai kondisi aman bagi siswa dan guru," kata Hj. Emma saat penutupan Lomba Literasi Ramadan 2021 di Gedung Perpustakaan Kabupaten Bandung, Rabu, 5 Mei 2021.
Lomba diikuti peserta seluruhnya 110 orang dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jumlah peserta dibatasi hanya maksimal 20 anak sebagai perwakilan kecamatan. Selain itu, sebelum masuk ruangan para peserta mencuci tangan dan diukur suhu badannya.
Lebih jauh Hj. Emma mengatakan, belajar daring di Kabupaten Bandung juga terkendala dengan adanya 60 titik yang masih blank spot atau tidak ada sinyal sama sekali.
"Semoga Pak Bupati bisa mengatasi masalah blank spot ini sebagai program 99 harinya," katanya dalam acara dihadiri Kepala Disarpus Kabupaten Bandung, Tri Heru Setiati.
Mengenai budaya baca, Hj. Emma mengakui harus terus ditingkatkan karena rasa malas masih menghantui ketika akan membaca.
Baca Juga: Begini Cara Bunda Literasi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil Genjot Indeks Baca Masyarakat yang menurun
"Saya sendiri mengakui kadang malas untuk membaca, tapi kalau awalnya dipaksakan nantinya bisa jadi budaya," ujar mantan Kepala Desa Tegalluar ini.
