Network
JURNAL SOREANG- Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung melakukan terobosan untuk menumbuh budaya baca (literasi) di kalangan masyarakat khususnya pelajar.
"Namun dari segi jumlah buku perpustakaan maupun taman bacaan masyarakat masih kurang. Seharusnya jumlah buku adalah seorang warga dengan sebuah buku," kata Kepala Disarpus Kabupaten Bandung, Kepala Disarpus Kabupaten Bandung, Tri Heru Setiati, saat penutupan literasi Ramadhan di Gedung Perpustakaan Kabupaten Bandung, Rabu, 5 Mei 2021.
Lebih jauh Tri mengatakan, jumlah buku fisik bukan buku elektronik idealnya sama dengan jumlah warga atau 3,4 juta buku. "Di perpustakaan Kabupaten Bandung sendiri baru ada 28.000 buku. Namun jumlah ini belum ditambah dengan buku di taman bacaan maupun perpustakaan sekolah/madrasah," ujarnya.
Baca Juga: Ramadhan Jadi Waktu Terbaik untuk Giatkan Literasi, Disarpus Kabupaten Bandung Gelar Berbagai Lomba
Kekurangan buku bahkan secara nasional sehingga peringkat budaya baca di Indonesia menempati 60 dunia dari survei 61 negara. "Indonesia hanya menang dari Zimbabwe karena memang budaya baca Indonesia masih kurang. Kehadiran buku fisik diperlukan meski sekarang ini era digital," katanya.
Mengenai lomba literasi Ramadhan, Tri mengatakan, dikarenakan bulan Ramadhan merupakan waktu terbaik untuk belajar dan berlatih.
Acara berupa lomba mewarnai untuk TK/RA/PAUD, lomba menggambar untuk siswa SD, lomba presentasi buku digital siswa SD dan SMP, dan lomb menulis cerita untuk SMP.
Baca Juga: Unisba Adakan Pengabdian Masyarakat untuk Meningkatkan Literasi Keagamaan
Sedangkan Kasi Layanan Perpustakaan Disarpus Kabupaten Bandung, Nenden Nurkaromah mengatakan, lomba ini sebagai upaya mengisi bulan Ramadhan sekaligus ulang tahun Kabupaten Bandung ke-380."Bulan Ramadhan yang penuh berkah berusaha kami isi dengan berbagai lomba anak-anak dan siswa," katanya.
