"Warga yang terdampak banjir di wilayah kami mencapai 326 KK yang terdiri dari 120 KK di Kampung Popojok, 130 KK di Kampung Cabok Kaler dan 69 KK di Kampung Cabok kidul." kata Saepul, saat ditemui di kantornya, Jumat 15 Januari 2021.
Ia mengakui sudah berupaya berkoordinasi dengan pihak BBWS Citarum terkait upaya normalisasi Sungai Citarik di wilayahnya, namun hingga saat ini tidak ada respon.
Baca Juga: Sebanyak 463 Gardu Distribusi Listrik Terdampak Gempa, Berhasil Direcovery PLN
Hingga saat ini, Saepul mengakui, pihak terkait sama sekali belum ada upaya pengerukan tanah sedimen yang ada di sungai tersebut.
"Kami sudah melaporkan terkait kondisi Sungai Citarik di wilayah kami, bahkan dari tahun-tahun sebelumnya, namun hingga saat ini tidak ada respon." ungkap Saepul.
Selain akibat sedimentasi yang sudah parah, kata Saepul, banjir juga diakibatkan oleh bantalan pada jembatan rel kereta api yang melewati Sungai Citarik.
Baca Juga: Meski Pandemi, Stimulus Perkembangan Sosial Anak Tetap Penting, Ini Akan Dibahas TK Assalaam
"Jadi di salah satu titik terparah tingkat sedimentasinya yakni di jembatan rel kereta api, pada bantalan relnya dianggap menutupi aliran sungai, sehingga air tidak mengalir dengan baik karena air terhalang bantalan rel tadi." keluh Saepul.
Sementara itu, Saepul mengakui bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan sejumlah Desa yang terdampak.