Teh Nia: Jadi Bupati Lebih Berat Ketimbang Melahirkan karena Mempertaruhkan nyawa 3,7 Warga

- 9 Desember 2020, 12:07 WIB
Cabup Bandung Nomor Urut 1 Kurnia Agustina (Teh Nia) saat mencoblos di TPS 12 RW 10 Desa Gunungleutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu 9 Desember 2020.
Cabup Bandung Nomor Urut 1 Kurnia Agustina (Teh Nia) saat mencoblos di TPS 12 RW 10 Desa Gunungleutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu 9 Desember 2020. /Handri/Jurnal Soreang

 

JURNAL SOREANG - Menghadapi ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilansir calon Bupati Bandung Nomor Urut 1 Kurnia Agustina, lebih tengan ketimbang saat menghadapi persalinan.

Hal itu disampaikan oleh Kurnia setelah menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada Kabupaten Bandung di TPS 12 RW 10 Desa Gunungleutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu 9 Desember 2020.

Perempuan yang akrab disapa Teh Nia itu datang ke TPS didampingi putrinya.

Baca Juga: Warga Nilai TPS Sepi dan Terlalu Ribet untuk Nyoblos

Soalya di saat yang hampir bersamaan, sang suami Dadang M. Naser yang notabene Bupati Bandung saat ini, harus mendampingi Gubernur Ridwan Kamil beserta jajaran Forkopimda yang meninjau pencoblosan di TPS 05, Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang.

Seusai mencoblos, Teh Nia mengaku sangat lega karena semua bebannya sebagai kandidat kini sudah lepas.

Teh Nia mengaku, beban sebagai kandidat membuatnya merasa sangat tegang di hari pencoblosan, bahkan ia mengaku bahwa ketegangan yang ia rasakan, lebih dari ketika ia melahirkan.

Baca Juga: Salut! Cawabup Bandung Nomor Urut 1 Usman Sayogi Memilih Ikut Antre di TPS 15 Parungserab, Soreang.

"Sebagai seorang perempuan, melahirkan memiliki risiko tinggi dan bertaruh nyawa sendiri. Namun beban lebih tinggi ketika menjadi seorang pemimpin, karena yang dipertaruhkan adalah nyawa 3,7 juta masyarakat kabupaten bandung," kata Teh Nia.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x