Warga Nilai TPS Sepi dan Terlalu Ribet untuk Nyoblos

- 9 Desember 2020, 11:40 WIB
WARGA sldicek suhu tubuhnya oleh petugas di TPS RW 12 Gasing Tutuka 2 Cangkuang, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 Desember 2020
WARGA sldicek suhu tubuhnya oleh petugas di TPS RW 12 Gasing Tutuka 2 Cangkuang, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 Desember 2020 /SARNAPI/

JURNAL SOREANG- Akibat adanya pandemi Covid-19 sehingga Temlat Pemungutan Suara (TPS) terlihat sepi dari masyarakat yang datang. Para pemilih hanya datang beberapa menit untuk menunaikan haknya lalu pulang lagi ke rumah.

"Biasanya kalau ada nyoblos pasti ramai sebab hajatan politik ini jadi ajang sesama waega saling ngobrol. Namanya warga komplek perumahan kan tidak setiap hari bisa ketemu," kata Yeti, warga Perum Gading Tutuka 2 Desa Ciluncat, Kabupaten Bandung.

Ditemui Rabu, 9 Desember 2020, dia menyatakan, TPS untuk pemilihan bupati dan wakil bupati Bandung hanya dipenuhi para petugas dan saksi partai, sedangkan warga yang datang bergantian.

Baca Juga: Imbauan IRMA Jabar untuk Pemilih Pemula dalam Pilkada Serentak Hari Ini

"Ketika saya masuk TPS juga ada lima warga lainnya sehingga suasana sepi. Masuk bilik suara lalu memilih dan pulang lagi," ujarnya.

Namun, prosedur untuk nyoblos juga cukup ribet dimulai dari membersihkan kedua tangan memakai sabun lalu masih diberi hand sanitizer.

"Seharusnya cukup cuci tangan saja ga perlu ditambah hand sanitizer. Tangan kan sudah bersih," katanya.

Baca Juga: Ini Mekanisme Pemungutan Suara Pilkada Kabupaten bandung di Tempat Isolasi Pasien Positif Covid-19

Demikian pula saat keluar TPS lalu disemprot memakai air bercampur cairan disinfektan juga tak efektif.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x