Jumlah Koleksi Buku Perpustakaan Kabupaten Bandung, Jauh dari Standar Perpustakaan Daerah

Sam
21 Oktober 2020, 18:32 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah, Dede Yusuf Macan Effendi (keempat dari kiri) didampingi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung, Triheru Setiati (ketiga dari kiri) berfoto bersama di ruang baca Perpustakaan Kabupaten Bandung di jalan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu, 21 Oktober 2020. /Sam

JURNAL SOREANG - Guna menumbuh kembangkan minat baca, sementara itu Perpustakaan Kabupaten Bandung tengah melakukan sejumlah langkah dalam berinovasi.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung, Triheru Setiati di ruang Perpustakaan Kabupaten Bandung. Rabu, 21 Oktober 2020.

"Banyak inovasi yang kami lakukan antara lain ada kegiatan satali, sabilulungan wisata literasi, kami menjemput anak sekolah untuk datang kesini dengan berbagai kegiatan di perpus, ada literasi lingkungan, literasi sains, membaca, menggambar dan lain-lain." kata Triheru.

Teriheru juga mengatakan terkait jumlah buku yang ada di Perpustakaan Kabupaten Bandung, ada 25 ribu eksemplar, 15 ribu judul buku serta 2500 di esabilulungan (baca : isabilulungan). 

Baca Juga: Minat Baca Masih Kurang, Saatnya Perpustakaan Berinovasi

Namun, hal itu masih dirasa kurang, sebab ketentuan standar Perpustakaan Nasional (Perpusnas), untuk jumlah inventaris minimal 50 ribu judul buku.

" Kalau kita lihat ketentuan standar perpusnas, untuk perpusda itu minimal 50 ribu judul buku, sehingga kita tetap masih membutuhkan buku buku atau ebook untuk memenuhi ketentuan tersebut." kata Triheru.

Disamping itu untuk jumlah anggota atau pemustaka yang terdaftar di data Perpustakaan Kabupaten Bandung tercatat kurang lebih 3500 anggota.

Baca Juga: Cegah Klaster Baru Covid-19, BPBD Kabupaten Bandung Siapkan Titik Pengungsian Baru Korban Banjir

Terkait potensi minat baca di Kabupaten Bandung, salah satu upaya yang dilakukannya yaitu menerapkan prinsip "Jemput bola".

"Dalam rangka jemput bola itu kita sebar perpus keliling di taman seperti taman perpus, taman uncal, dan ada kotak literasi, yang berfungsi sebagai tolak ukur minat baca yang ada di masyarakat. Sehingga kita bisa menentukan proyeksi pengembangan terhadap perpustakaan." imbuhnya.

Selingkuh itu, upaya-upaya lainnya yang ditempuh yaitu dengan mengadakan banyak kegiatan yang berhubungan dengan minat baca.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Hari Ini Capai 373.109. DKI Jakarta Tetap Tertinggi

"Kegiatan banyak disini, ada literasi sains, lingkungan, menggambar, bercerita, kursus. Hanya karena pandemi ini kegiatan tersebut sekarang tidak ada." jelasnya.

Atas hal itulah untuk tetap mempertahankan minat baca, Triheru menerapkan strategi melalui daring.

"Ada lomba referensensi buku, yang melibatkan pelajar SD dan SMP, Alhamdulillah peminatnya banyak ternyata. Saya pikir tidak akan tertarik ternyata banyak sekali peminat, mereka bercerita dengan bahasa indonesia, sunda dan inggris dan saya apresiasi sekali." ungkapnya.***

Editor: Sam

Tags

Terkini

Terpopuler