Kapan Lagi Ada Minyak Goreng Murah? Ini Harapan Warga Kabupaten Bandung

14 Januari 2022, 07:46 WIB
Pemerintah Mengadakan Operasi Pasar Minyak Murah Rp 14 Ribu, Warga: kapan ada lagi?. /Instagram @infotidayeuhkolot

JURNAL SOREANG - Minyak goreng dengan harga murah, Rp14 ribu per liter, di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu, 12 Januari 2022, sungguh menyenangkan hati masyarakat.

Setidaknya bagi Mama Ayu dan Nene Kanna, warga Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.

Mereka butuh banget dengan minyak goreng yang harganya murah.

Karena itu, ketika dapat informasi lewat WhatsApp tentang minyak goreng dengan harga murah, Mama Ayu segera memburunya.

Baca Juga: Minyak Goreng dari Dulu Mahal, Harga Beras dan Gula Sama, Tak Boleh Lebih Satu Sen pun di Brunei Darussalam

Meski harus antri dari jam sepuluh pagi sampai tengah hari, tak masalah, yang penting ia sudah berhasil mendapatkan empat liter minyak goreng.

Tapi kok bisa beli empat liter minyak goreng? Padahal pada Operasi Pasar Murah (OPM) yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung itu pembelian per orang dibatasi hanya dua liter minyak goreng.

"Iya kan saya mah berdua dengan anak, saya dua liter, anak saya dua liter," kata Mama Ayu kepada Jurnal Soreang, Kamis, 13 Januari 2022.

Baca Juga: Tak Hanya Penghasil Kelapa Sawit Bahan Minyak Goreng Terbesar, Inilah 6 Prestasi Sektor Pertanian Indonesia

Warga Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, itu merasa terbantu dengan kegiatan positif tersebut.

Entah kapan Pemerintah Kabupaten Bandung mengadakan lagi OPM.

Bahkan, Nene Kanna menyesal tidak bisa pergi ke sana, karena sempat ragu juga, jangan-jangan minyak goreng murah di OPM itu hoax.

"Ternyata, alhamdulillah, bukan hoax," ucapnya.

Mereka berharap minyak goreng dengan harga murah itu tidak terbatas pada kegiatan OPM.

Baca Juga: Viral di WhatsApp! Benarkah Harga Minyak Goreng Rp14.000 Per Liter di Pasar Sehat Soreang Kabupaten Bandung?

Pasalnya, harga minyak goreng di warung-warung masih mahal, tidak bersahabat dengan daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Apalagi suami saya mah terdampak Covid-19, sudah setahun dirumahkan tanpa upah dari tempatnya bekerja," ujar Nene Kanna. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler