Webinar MUI Kabupaten Bandung: Dua Kelompok Ini Tak Boleh Konflik agar Masyarakat Sejahtera

20 September 2021, 20:26 WIB
Webinar MUI Pusat dan MUI Kabupaten Bandung soal dakwah wasathiyah /SARNAPI/JURNAL SOREANG

JURNAL SOREANG- Ketua Umum MUI Kabupaten Bandung, KH. Yayan Hasuna Hudaya menyatakan, ada dua golongan atau kelompok yang harus akur dan tak boleh konflik apalagi bertengkar.

Hubungan yang harmonis dua kelompok itu akan memperbesar perwujudan masyarakat yang sejahtera.

"Kedua golongan itu adalah penguasa atau pemerintah dan alim ulama," kata Kiai Yayan dalam webinar Perkembangan Dakwah Islam Wasathiyah MUI pusat dan MUI Kabupaten Bandung, Senin 30 September 2021.

Baca Juga: Ketua MUI Kaget Kekayaan Pejabat Naik di Masa Covid-19: Berbanding Terbalik dengan Rakyat

Acara diisi Ketua MUI Pusat KH. Chalil Nafis, KH. Ahmad Zubaidi (Ketua Komisi Dakwah MUI pusat) dan ratusan peserta dari pengurus MUI Kabupaten Bandung, MUI kecamatan dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Lebih jauh Kiai Yayan mengatakan, kalau alim ulama berkonflik dengan pemerintah atau sebaliknya akan terjadi musibah bagi bangsa ini.

"Terselenggaranya kegiatan maupun program MUI Kabupaten Bandung  salah satunya juga atas bantuan pemerintah. Dana APBD Kabupaten Bandung untuk MUI Kabupaten Bandung, MUI kecamatan sampai MUI desa dan kelurahan," ujarnya.

Baca Juga: Rugikan Masyarakat, Komisi Fatwa MUI Tegaskan Pinjol Hukumnya Haram

Para pengurus  MUI  juga tak boleh jauh apalagi berseberangan dengan pemerintah. Kalau pun ada perbedaan faham politik lebih bersifat pada pribadi masing-masing ulama dan pengurus MUI.

"Namun kalau ada kekhilafan di pemerintahan, maka alim ulama juga harua memberikan koreksi dan masukan," katanya.

Koreksi itu seperti merujuk kepada sabda Nabi Muhammad yakni dengan lisan, tangan maupun di dalam hati.

Baca Juga: Muhammad Kece Ditangkap dan Dijadikan Tersangka, Ketua MUI: Jangan Sampai Melukai Keyakinan

"Jangan sampai pula alim ulama membiarkan pemerintah melangkah di jalan yang tak memihak kepada umat," katanya.

Sedangkan KH. Ahmad Zubaidi menyatakan, gerakan dakwah yang dilakukan umat Islam dari berbagai lembaga dakwah dan masjid untuk perubahan yang lebih baik.

"Dakwah memang masif dan ramai baik langsung maupun media digital dan media massa, namun efeknya belum maksimal sebab banyak kejahatan, tak ke masjid dan lain-lain," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler