Network
JURNAL SOREANG - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan, kondisi geografis Indonesia menjadi tantangan dalam bidang telekomunikasi.
Betapa tidak. Bentang alam Indonesia terdiri dari ribuan pulau, gunung, bukit, lembah, sungai, ngarai, selat, dan laut yang luas, tentunya muncul beragam kendala dalam penyediaan jaringan terestrial.
Oleh karena itu, pemerintah kemudian membuat suatu proyek bernama Satelit Republik Indonesia (Satria-I) untuk menjawab tantangan telekomunikasi ini.
"Ini menjadi salah satu pertimbangan dalam pilihan teknologi satelit sebagai solusi telekomunikasi dalam usaha bersama untuk memperkecil kesenjangan akses broadband internet to bridge digital divide," ucap Menkominfo, sebagaimana dikutip dari infopublik.id yang diunggah pada Rabu, 18 Agustus 2021.
Presiden Joko Widodo, lanjut Menkominfo, telah menetapkan Satria-I sebagai salah satu proyek strategis nasional untuk mendukung konektivitas digital dan sekaligus menjadi fondasi transformasi digital untuk kemajuan bangsa.
Satria-I yang akan diluncurkan pada orbit di atas wilayah Indonesia, nantinya akan memenuhi kebutuhan jaringan internet di daerah 3T.
Selain itu, dari total 501.112 titik layanan publik, 150.000 titik di antaranya dapat dipenuhi oleh Satria-I.
Baca Juga: Mengenal Satria-I, Satelit Indonesia yang akan Jangkau 150 Ribu Titik Layanan Publik
Adapun titik layanan publik di berbagai sektor yang akan mendapatkan akses dari jaringan satelit ini antara lain sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan dan keamanan, dan fasilitas Kesehatan.
