JURNAL SOREANG- SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur bekerja sama dengan MixPro Management bulan ini kembali memulai produksi film layar lebar terbaru mereka berjudul Laundry Story: Cinta di Ujung Senja.
Produksi film kedua dari SMK ini membuktikan, SMK di Indonesia tidak hanya bisa membuat film pendek, tetapi juga mahir membuat film layar lebar.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Vokasi), Wikan Sakarinto, memberi apresiasi atas pencapaian yang baik tersebut. “SMK program Pusat Keunggulan ini bisa belajar sambil praktik. Secara kurikulum, sudah kita selaraskan dengan (kebutuhan) industri,” tuturnya secara daring yang disampaikan pada acara SMK Produksi Film Layar Lebar, Bisa!, baru-baru ini.
Film Laundry Story: Cinta di Ujung Senja bercerita tentang kisah perjuangan anak SMK hingga ia sukses memiliki usaha binatu _(laundry)_. Film ini menawarkan romansa remaja dalam mengejar mimpi yang dikemas secara apik dan sarat dengan inspirasi hidup yang diharapkan bisa menjadi motivasi bagi para penonton.
Film _Laundry Story_: Cinta di Ujung Senja ini menjadi film kedua yang diproduksi oleh para pelajar SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen setelah film “Cita-Citaku Setinggi Balon” (CCSB) yang dirilis pada Februari 2022.
Adapun proses produksi film yang nantinya berdurasi 90 menit ini akan dimulai pada 6 Juni mendatang dan diperkirakan memakan waktu satu bulan. Pengambilan gambar akan dilakukan di wilayah Malang dengan melibatkan sejumlah pemain yang tidak hanya berasal dari siswa SMK saja, tetapi juga dari luar.
Baca Juga: Keren! SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi Buat Ship Simulator, Ini Manfaatnya
Namun, semua produksi film dilakukan sepenuhnya oleh siswa SMK, seperti kameramen, penata kostum, dan sebagainya. Hal ini merupakan bagian dari pembelajaran berbasis industri _l(teaching factory) untuk meningkatkan kompetensi keahlian produksi film bagi SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen.