Sementara itu, kata Dani, untuk masalah kontribusinya, sekolah dituntut untuk melahirkan SDM yang mampu berdaya saing dengan DUDI saat ini.
"Ya tentu nantinya, selain prestasi, sekolah dituntut untuk bisa mencetak dan melahirkan SDM siswa yang mampu berdaya saing dengan DUDI saat ini," tegasnya.
Dikatakan Dani, penerapan sistem belajar melalui PK di sekolahnya tentu disesuaikan dengan DUDI.
"Artinya, sistem belajar yang dilaksanakan saat ini menyerupai sekaligus sebagai simulasi dari DUDI yang sebenarnya," kata Dani menegaskan.
Di sisi lain, tim pengajar jurusan RPL, Prian Prianas mengatakan jika antusiasme siswa di bawah asuhannya terlihat sangat tinggi dari sebelumnya.
Baca Juga: Italia Terancam Gagal Lolos Piala Dunia 2022 Qatar, Langsung Panggil Mario Balotelli
"Bahkan sekarang siswa pun begitu antusias mengikuti KBM, terutama saat praktek, lantaran alat yang digunakan sudah disesuaikan dengan kebutuhan tekhnologi saat ini, dibanding sebelumnya yang penuh dengan kendala dan keterbatasan," jelas Prian.
Dijelaskan Prian, jika dengan adanya gedung bantuan PK tersebut sangat membantu proses siswa saat praktek.
"Sekarang satu siswa dipercaya untuk memegang satu alat, baik komputer, laptop atau alat lainnya, sehingga mereka pun lebih fokus pada materi yang diberikan terkait mata pelajaran RPL," ungkap Prian.