JURNAL SOREANG- Pemangku kepentingan pendidikan Provinsi Sulawesi Barat menyambut baik opsi penerapan Kurikulum Prototipe yang akan diberikan Kemendikbudristek sebagai upaya pemulihan pendidikan akibat pandemi.
Kurikulum Prototipe diyakini mampu membantu sekolah mengatasi dampak kehilangan pembelajaran (learning loss) akibat tidak optimalnya pembelajaran selama dua tahun terakhir.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Zulfikri menyampaikan bahwa melalui Kurikulum Prototipe, Kemendikbudristek mendorong pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.
Baca Juga: Masih Bingung dengan Kurikulum Prototipe? ini Penjelasan Lengkap Kemendikbud ristek
Penerapan Kurikulum Prototipe tidak akan diwajibkan oleh pemerintah kepada sekolah, melainkan ditawarkan sebagai opsi atau pilihan.
"Bukan sekadar menjadi kebijakan yang wajib dilaksanakan. Yang terpenting adalah menjadi sebuah gerakan perubahan, paradigma baru pendidikan, di mana kita lebih berfokus pada kebutuhan anak dalam pembelajaran," ujar Zulfikri.
Kurikulum Prototipe akan mulai ditawarkan secara lebih masif pada tahun 2022 hingga 2024. Kemendikbudristek akan memberikan bimbingan intensif mengenai Kurikulum Prototipe kepada sekolah dan dinas pendidikan melalui unit di pusat dan di daerah.
"Bapak dan Ibu guru diberikan kesempatan untuk terlibat aktif di dalam memberikan masukan kepada kita terkait penerapan Kurikulum Prototipe selama dua tahun ke depan," tutur Zulfikri.