Siapa Bilang TIK Tak Bisa Jadi Alat Perkuat Budaya dan Penguatan Karakter? ini Kata Kemendikbudristek

- 10 Desember 2021, 05:01 WIB
Sejumlah siswa SMKN Situraja, Kabupaten Sumedang belajar dengan memanfaatkan WiFi gratis di sekolahnya. TIK Bisa Jadi Alat Perkuat Budaya dan Penguatan Karakter
Sejumlah siswa SMKN Situraja, Kabupaten Sumedang belajar dengan memanfaatkan WiFi gratis di sekolahnya. TIK Bisa Jadi Alat Perkuat Budaya dan Penguatan Karakter /DOK SMKN Situraja Sumedang/

Baca Juga: Dukung SMK Siapkan SDM Digital, Industri TIK Terus Aktif Berikan Pelatihan Ciptakan 100 Ribu SDM Digital Lokal

(6) Blended learning akan menjadi kenormalan baru (new normal) dalam dunia pendidikan. Hal ini tidak hanya berdampak pada metodologi pembelajaran tetapi juga pada strukturisasi dari kurikulum.

Sumber belajar yang tersedia dan mudah diakses seperti beragam mata pelajaran/topik pembelajaran serta media pembelajarannya seyogyanya dapat langsung digunakan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini memberikan pengaruh positif pada proses pembelajaran sehingga menjadi lebih efisien sehingga dapat mengurangi intensitas dari interaksi tatap muka.

(7) Waktu kerja guru akan lebih lama dari sekadar jam mengajar. Interaksi pembelajaran dapat berjalan sepanjang waktu, baik sinkronus maupun asinkronus.

Baca Juga: Ini Rincian Belanja Triliunan oleh Kemendikbudristek untuk TIK Sekolah Termasuk Laptop Merah Putih

Untuk itu, perlu dilakukan pendefinisian kembali tugas dan jam pelatihan guru. Dalam konteks ini, guru akan lebih berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran daripada hanya sekedar sosok yang memberikan perintah saja.***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah