Siapa Bilang TIK Tak Bisa Jadi Alat Perkuat Budaya dan Penguatan Karakter? ini Kata Kemendikbudristek

- 10 Desember 2021, 05:01 WIB
Sejumlah siswa SMKN Situraja, Kabupaten Sumedang belajar dengan memanfaatkan WiFi gratis di sekolahnya. TIK Bisa Jadi Alat Perkuat Budaya dan Penguatan Karakter
Sejumlah siswa SMKN Situraja, Kabupaten Sumedang belajar dengan memanfaatkan WiFi gratis di sekolahnya. TIK Bisa Jadi Alat Perkuat Budaya dan Penguatan Karakter /DOK SMKN Situraja Sumedang/

(2) Di era new normal, kolaborasi sudah menjadi suatu kebutuhan. Kolaborasi adalah lebih dari sekadar kerja sama yang saling menguntungkan karena kolaborasi adalah tentang kesadaran untuk berbagi dan saling melengkapi demi mencapai kesuksesan yang optimal.

Iklim bekerja secara kolaboratif perlu dikembangkan, tidak hanya lintas wilayah geografis tetapi juga lintas profesi. Di bidang pendidikan, pendekatan kolaboratif adalah dasar untuk pedagogi yang efektif.

Baca Juga: Kemendikbudristek Gandeng ICON+ Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Kebudayaan melalui TIK

(3) Para penggiat dan pakar teknologi pembelajaran senantiasa menggali berbagai peluang dan pendekatan untuk merancang arsitektur pembelajaran yang mencerahkan dan memberdayakan.

Mengadopsikan teknologi baru dengan inovasi yang berbasis kebutuhan untuk mengatasi tantangan dan masalah lokal tidak hanya terbatas pada aspek teknologi saja tetapi juga harus menjangkau aspek sosial budaya dan humanistik.

(4) Dalam mengembangkan inovasi, kita tidak boleh melupakan pentingnya pedagogi. Di era kenormalan baru meskipun Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah menjadi suatu kebutuhan, namun hal tersebut tidak semata menjadi tujuan mutlak.

Baca Juga: Prioritas DAK Tahun 2022: Pemenuhan Sarana TIK dan Rehabilitasi Prasarana Sekolah, Pemerintah Buat Aturan Baru

Teknologi pembelajaran adalah tentang memberikan solusi untuk membantu siswa belajar secara optimal dalam berbagai kondisi yang lebih menitikberatkan pada teknologi yang tepat guna.

(5) Salah satu isu penting terkait daerah terpencil di Indonesia terutama di daerah 3T adalah sulitnya aksesibilitas. Oleh karena itu, infrastruktur dan jaringan TIK untuk daerah tersebut harus menjadi prioritas.

Dengan tersedianya dan lebih terjangkaunya akses teknologi digital seperti internet di daerah-daerah terpencil dan 3T, diharapkan dapat mempercepat perekonomian dan mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Nantinya, diharapkan daerah 3T mampu sejajar dengan daerah-daerah maju dan berkembang.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah