KBRI Washington D.C Gelar Webinar Bidang Teknik Bagi Kaum Muda Pejuang Beasiswa

- 20 Oktober 2021, 06:23 WIB
Ilustrasi Amerika Serikat (AS). Indonesia mengirimkan banyak mahasiswi untuk belajar di AS
Ilustrasi Amerika Serikat (AS). Indonesia mengirimkan banyak mahasiswi untuk belajar di AS /NDTV.COM

“Setidaknya ada tiga hal yang menjadi fokus utama, yakni berapa banyak dan berapa lama karbondioksida yang dapat disimpan, serta apakah karbondioksida dapat naik ke permukaan. Tapi lebih penting dari itu, bagaimana melihat hal ini dari sisi ekonomi,” terang Hanif dalam presentasinya.

Penelitian ini, diterangkan Hanif, juga merupakan proyek kolaborasi antara Pennsylvania State University dan the National Energy Technology Laboratory, Departemen Energi, Amerika Serikat.

Baca Juga: SKN Sejalan dengan Sisdiknas, Komisi X DPR RI Minta Pemerintah Perbanyak Beasiswa Prestasi Olahraga

Sementara itu, perkembangan penggunaan baterai litium yang semakin tinggi seiring pesatnya perkembangan teknologi, termasuk di bidang otomotif Amerika Serikat, menarik perhatian Mahasiswa Magister Teknik, Cornell University, Mumtaziah Faaz.

“Penelitian menunjukkan bahwa kobalt dan litium banyak terkandung di lautan. Ini potensi luar biasa, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari lautan. Tantangannya adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan sumber daya alam ini sebaik mungkin dengan tidak merusak lingkungan,” tegas Mumtaziah.

Mumtaziah, dalam paparannya, mencoba menguji dua cara menambang litium dan kobalt yang berada di lautan yaitu dengan penggunaan ekspos UVC dan modifikasi material permukaan.

Baca Juga: Daftar Negara di Asia yang Berikan Tunjangan Beasiswa Tertinggi untuk Kuliah, Manfaatkan Ya

Sementara itu, Kandidat Magister Teknik Elektro dan Komputer, Cornell Tech, Cornell University, Novan Zakkia, berbagi pengalaman dan kesibukannya sebagai mahasiswa internasional. Diakui Novan, cita-citanya untuk menciptakan inovasi luar biasa mendorongnya untuk belajar di negara yang punya beragam kampus teknik terkemuka, yakni Amerika Serikat.

“Fokus saya ada pada efisiensi penggunaan energi untuk gedung-gedung komersil. Dalam prototipe proyek saya, ditemukan bahwa pemilik gedung tidak tahu menahu mengenai bagaimana cara membuat konsumsi energi menjadi efisien. Adanya kesenjangan antara pemilik gedung dengan ahli inilah yang mendasari saya dan tim untuk mencari solusinya,” terang Novan.***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x