Universitas di Jepang Ini Khas, Hanya Terima Mahasiswi untuk Program Sarjana

- 20 Oktober 2021, 06:13 WIB
Para mahasiswi Universitas  JUAD di Jepang sedang praktek kuliah
Para mahasiswi Universitas JUAD di Jepang sedang praktek kuliah /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG-  Kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dunia terus diupayakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Upaya kolaborasi yang digagas Joshibi University of Art and Design (JUAD) pun disambut baik Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yusli Wardiatno.

Rektor JUAD, Fumiko Ogura, mengungkapkan harapannya untuk bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung, khususnya Fakultas Seni Rupa dan Desain. Fumiko juga mengusulkan sejumlah program kerja sama, seperti pertukaran mahasiswa dan staf hingga kompetisi desain seni rupa.

Menanggapi hal tersebut, Atdikbud Yusli menyambut baik inisiatif JUAD. Melalui seni dan budaya, kita dapat lebih mengeratkan hubungan Indonesia dan Jepang.

Baca Juga: 3 Negara yang Punya Gaji Melimpah untuk TKI, Salah Satunya Jepang

"Saya sudah menghubungi Kepala Biro Kerja Sama ITB, Bapak Taufiq Hidayat, yang juga menyambut gembira informasi tersebut,” ungkap Atdikbud Yusli dalam kunjungannya ke JUAD, baru-baru ini. Kunjungan ini difasilitasi dan dilakukan bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Republik Indonesia di Tokyo, Nuning Heri Akhmadi.

 Atdikbud juga menjelaskan tentang Program Indonesian International Mobility Awards (IISMA), yaitu program magang bagi mahasiswa Indonesia selama satu semester di luar negeri, dan meminta JUAD untuk mendaftarkan diri sebagai mitra Kemendikbudristek untuk pelaksanaan program tahun 2022.

Senada dengan itu, Rektor Fumiko mengatakan, kerja sama bidang seni rupa dan desain sangat potensial dan harus terus didorong, sama seperti halnya bidang sains, teknologi dan matematika.

Baca Juga: Meniru Pola Asuh Anak dari Keluarga Jepang

"Uniknya,  JUAD merupakan universitas yang hanya menerima mahasiswa wanita untuk program S1, namun untuk program master dan doktoral diperkenankan mahasiswa laki-laki," ujarnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x