Network
Tapi Louis tak memiliki pengalaman apa pun dalam mengelola bisnis mebeul dan akhirnya mengadakan kerjasama dengan seorang teman yang lebih dahulu terjun dalam bisnis mebeul.
Dengan berbekal pengetahuan bisnis saat kuliah dan kemauan yang keras, Louis berhasil memajukan usahanya. Tapi karena merasa jenuh akhirnya usaha meubeul ditutup.
Louis menemukan peluang bisnis lain saat pergi ke pasar hewan dengan anak-anaknya. Sejak kecil ia memang menyukai unggas dan akhirnya membangkitkan lagi hobi masa mudanya memelihara ayam arab di rumahnya.
Hasilnya sangat memuaskan karena usahanya untuk terus belajar dan mengembangkan usaha. Tapi lagi-lagi Louis menutup usahanya karena merasa jenuh.
Baca Juga: 'Menara Pisa Tegal' Buat Warga Berkerumun, Damkar Pemkot Tegal Semprotkan Air Bercampur Disinfektan
Hal serupa juga dialaminya saat membuka usaha lele dan bebek. Ia membutuhkan pencerahan dan tempat mengadu.
Akhirnya Louis memutuskan untuk umrah dan berdoa di tanah Mekah. Sekembalinya ke Indonesia, doanya terjawab.
Semangatnya begitu membara saat ia ditawari membuka bisnis pendidikan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Ia mengadakan kerjasama dengan salah satu lemabaga pendidikan di Bandung dan membangun Lembaga Pelatihan Profesi (LPP) dan bimbel di Tanjung Pinang yang saat itu menjadi kebutuhan masyarakat Tanjung Pinang.
Ia sempat mengalami kendala saat mitra kerjasamanya memutuskan kontrak dan ia tak memiliki tenaga pengajar. Namun tak kehabisan akal, ia meminta bantuan pada temannya untuk mengirimkan tenaga pengajar dari Universitas Pendidikan Indonesia. Berkat doa dan usaha yang tiada henti, kedua lembaga ini berjalan pesat dan sukses.
Baca Juga: Kota Tegal Kini Juga Punya Menara Layaknya Menara Pisa, Jadi Obyek Wisata yang Viral
Louis berhenti bekerja di STMIK Bandung, namun kembali direkrut saat lembaga itu terancam gulung tikar. Berkat catatan kerjanya yang baik, ia ditempatkan menjadi pimpinan STMIK Bandung dan berhasil membangun lembaga itu kembali setelah banyak sharing dengan para mahasiswa.
