Hari Anak Nasional 2021, Kemendikbudristek Dorong Literasi Anak

- 26 Juli 2021, 09:47 WIB
Tangkapan layar Peringatan Hari Anak nasional yang meriah meski virtual
Tangkapan layar Peringatan Hari Anak nasional yang meriah meski virtual /Kemendikbudristek/

Mendorong semangat literasi anak, pada sesi Panggung Anak Indonesia Merdeka, para peserta menikmati pembacaan puisi, pantomim oleh anak berkebutuhan khusus, penampilan musisi anak The Sasono’s Family (Dru, Widuri, dan Den Bagus), serta mendengarkan pengalaman pendiri EwasteRJ yakni Rafa Jafar yang mengelola sampah elektronik di usia muda.

Pada kesempatan pertama, M. Raihan Faraby, seorang pembaca puisi cilik berbagi tips dalam mengatur waktu antara belajar, latihan, bermain dan istirahat. Raihan mengatakan, caranya adalah dengan disiplin mengelola keempat waktu tersebut.

“Semuanya harus dilakukan dengan fokus. Walaupun kita lebih banyak beraktivitas di rumah selama masa pandemi, tetaplah semangat dalam belajar dan berkarya, serta tetap menjaga kesehatan,” pesannya. Ia pun mengakui kemampuannya membaca puisi karena sering berlatih bersama Ibu.

Baca Juga: Hari Anak Nasional 2021, Ini Keseruan Panggung Anak Indonesia Merdeka dan Bincang Pakar

Selanjutnya, Rafa Jafar, seorang pendiri EwasteRJ yang menceritakan asal mula ketertarikannya mendirikan komunitas yang mengelola sampah elektronik.

“Saya mengalami sendiri di rumah ada banyak perangkat elektronik bekas dan rusak, sehingga ada lemari yang penuh dengan sampah semacam ini. Saya bingung dibuang ke mana hingga saya mengetahui bahwa ternyata sampah ini harus didaur ulang dengan cara yang tepat,” kisahnya.

Saat itu, Rafa mengaku kesulitan untuk membuang sampah elektronik. Di mana-mana belum ada tempat sampah khusus barang elektronik.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Berharap Anak Gadisnya Berjodoh dengan Pangeran Abdul Mateen Bolkiah, Begini Penjelasannya

Akhirnya, Ia tergerak untuk membuat Gerakan Pengelolaan Sampah Elektronik Indonesia. Ewaste RJ adalah komunitas yang digagasnya saat dia berusia 10 tahun. Komunitas ini memiliki misi mengumpulkan sampah ekektronik seperti baterai, kabel rusak, dan gawai yang sudah tidak terpakai.

“Saya sangat bangga sebagai anak Indonesia. Pesan saya, terus berinovasi untuk Indonesia. Jaga kesehatan, olah raga dan cari aktivitas seru dalam keseharian kita,” ujar siswa kelas 3 SMA Taruna Nusantara yang saat ini sedang menulis buku berjudul “I Am A Change Maker”.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah