JURNAL SOREANG- Tidak banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menggeluti industri pertahanan apalagi teknologi angkatan laut (AL). Salah satu perguruan tinggi yang mulai fokus untuk membantu pengembangan teknologi AL adalah STMIK AMIK Bandung.
"Kami memiliki latar belakang sebagai perusahaan yang menjadi mitra TNI. Teknologi militer sangat dinamis dan sangat maju sehingga harus menyiapkan SDM nya," kata Wakil Ketua STMIK AMIK Bandung, Rudi Kurniawan, saat menerima kunjungan PLT Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Jabar dan Banten, Ir. Dharnita Chandra, di aula STMIK AMIK Bandung, Kamis, 27 Mei 2021.
Lebih jauh Rudi mengatakan, di luar negeri sudah banyak perguruan tinggi yang fokus untuk ikut pengembangan teknologi militer.
Baca Juga: Ditjen Dikti Akan Jadikan Startup Digital Sebagai Mata Kuliah Wajib Mahasiswa
"Seperti di Ukraina ada perguruan tinggi yang fokus untuk teknologi militer ini. Alhamdulillah perguruan tinggi Ukraina ini sudah menjalin kerja sama dengan STMIK AMIK Bandung," ujarnya.
Rudi menyatakan, dengan perguruan tinggi Ukraina ini sedang mengembangkan sensor bawah laut sehingga kondisi bawah laut bisa diketahui dengan jelas.
"Teknologi dari Ukraina ini sudah dipakai di sebagian besar negara di dunia. Kasus tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 bisa menjadi pelajaran betapa pentingnya teknologi bawah laut," ujarnya
Selain itu, STMIK AMIK Bandung juga sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan di Korea Selatan untuk pembuatan simulator kapal selam.