Mendikbudristek: Jadikan Merdeka Belajar Sebagai Gerakan, Jangan Sampai Ganti Pejabat Ganti Kebijakan

28 November 2021, 04:58 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim saat bertemu dengan organisasi profesi guru. Mendikbudristek: Jadikan Merdeka Belajar Sebagai Gerakan, Jangan Sampai Ganti Pejabat Ganti Kebijakan /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan 14 Organisasi Profesi Guru. Mendikbudristek mengatakan perubahan di sektor pendidikan bukan hanya dapat dicapai melalui penetapan kebijakan, tetapi saat kebijakan itu telah menjadi sebuah gerakan.

Untuk itu, Menteri Nadiem mengajak organisasi profesi yang hadir untuk dapat menjadikan laju perubahan yang dihadirkan melalui program Merdeka Belajar dapat terus bergulir dan menjadi gerakan.

"Sehingga siapapun pemerintahannya, menterinya, kepala dinasnya, gerakan ini akan terus berjalan," katanya di Plaza Insan Beprestasi Kemendikbudristek, Kamis 25 November 2021.

Baca Juga: Saat Menteri Nadiem Dipertemukan di Satu Panggung dengan Guru-guru SD nya, Ini Komentar Para Guru

Dalam kesempatan dialog itu, Mendikbudristek mengajak para guru untuk kembali mengejar ketertinggalan yang disebabkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Satu generasi pelajar ketinggalan disebabkan oleh PJJ. Sekarang, yang harus dilakukan guru-guru se-Indonesia adalah mendorong pemerintah daerahnya untuk menjalankan pembelajaran tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan tentunya,” ujar Nadiem.

Untuk mendukung para guru agar semakin merdeka dan berdaya, Mendikbudristek mengungkapkan empat program besar bagi guru yang akan terus didorong. Yang pertama, kesejahteraan, kemudian akses pada digitalisasi, pelatihan yang relevan, dan yang terakhir adalah memberikan kerangka kemerdekaan dalam pelaksanaan kurikulum.

Baca Juga: Nadiem Makarim: Permendikbudristek PPKS Melindungi dan Mengedepankan Hak Korban Kekerasan Seksual

Kemendikbudristek, kata Menteri Nadiem, terus memperjuangkan kesejahteraan para guru honorer dengan memperjuangkan mereka yang telah lulus seleksi, tetapi belum memiliki formasi agar menjadi prioritas untuk segera diangkat.

Kemudian, Kemendikbudristekjuga akan segera meluncurkan berbagai platform teknologi bagi para guru dan kepala sekolah. Aplikasi ini akan melengkapi program digitalisasi sekolah yang telah dimulai dengan penyaluran peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk siswa dan guru agar mempermudah proses pembelajaran.

Selanjutnya, Mendikbudristek memastikan program Pendidikan Guru Penggerak terus berlanjut, untuk kemudian dapat menggantikan Kepala Sekolah yang sudah pensiun. “Saat ini sudah ada 2.500 sekolah penggerak dengan kurikulum prototip yang lebih fleksibel, lebih sederhana, dengan standar capaian yang ringkas," tuturnya.

Baca Juga: Meski Dikritik, Nadiem Makarim Luncurkan erdeka Belajar Episode 14 Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

"Fleksibilitas yang diberikan oleh guru ini karena masukan yang didapat juga dari guru,” imbuh Menteri Nadiem.

Dalam dialog, Ketua umum Ikatan Guru Vokasi Indonesia (IGVI), Umi Tira Lestari menyampaikan bahwa IGVI bersama Orbit Future Academy sudah bergerak dengan mengadakan pelatihan Teknologi Informasi (TI) di berbagai sekolah.

Orbit Future Academy telah membantu dari segi biaya dan IGVI membantu mempromosikannya. “Semoga melalui program ini akan semakin banyak yang berpartisipasi,” harapnya.

Baca Juga: Ini Indikator PAUD Berkualitas atau Tidak Menurut Nadiem Makarim

Heru Purnomo, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyampaikan bahwa Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) selama pandemi memiliki dampak positif bagi para siswa dan guru yang memiliki jarak tempuh ke sekolah jauh sehingga mereka dapat belajar mengajar secara virtual dan mengurangi biaya.

"Sekolah virtual merupakan suatu terobosan yang dapat mengurangi biaya transportasi dan lebih efektif. Ada gagasan anak-anak yang jauh dari sekolah dilayani dengan sekolah virtual, walaupun di awal ada guru prionir yang membimbing mereka,” ujarnya.

Beberapa Organisasi Profesi yang hadir dalam dialog kali ini, antara lain Asosiasi Guru Seni Budaya Indonesia, Ikatan Pamong Belajar Indonesia  (IPABI), Federasi Guru TIK & KPPI Nasional, Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), Forum Guru IPS Seluruh Indonesia (FOGIPSI), Ikatan Guru Vokasi Indonesia (IGVI), Ikatan Guru Indonesia (IGI), Asosisasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI), Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN), Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah (IBKS), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU), Majelis Pendidikan Nasional, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).***
 

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler