Ini Indikator PAUD Berkualitas atau Tidak Menurut Nadiem Makarim

- 7 November 2021, 05:40 WIB
bincang bersama Najelaa Shihab, Pendidik dan Pendiri Sekolah Murid Merdeka, dan Ratna Megawangi, Ketua Bidang I OASE sekaligus Pakar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter, Kamis 4 November 2021.
bincang bersama Najelaa Shihab, Pendidik dan Pendiri Sekolah Murid Merdeka, dan Ratna Megawangi, Ketua Bidang I OASE sekaligus Pakar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter, Kamis 4 November 2021. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi tema besar pada Hari Inspirasi yang digagas oleh Organisasi Aksi Solidaritas Era - Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM). Pertanyaan tentang bagaimana sebuah institusi PAUD dapat disebut berkualitas, muncul dan dijawab dengan gamblang oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Mendikbudristek menjelaskan dari semua riset yang pernah dilakukan terkait PAUD, terlihat jelas ada korelasi yang sangat besar antara kualitas PAUD dan kualitas hasil pembelajaran peserta didik.

Peserta didik yang mendapatkan pendidikan di usia dini, dapat mengakselerasi perkembangan pengetahuan dengan lebih cepat.

Baca Juga: Lebih Banyak PAUD yang Pilih Tetap Belajar Daring, Kemendikbudristek Dorong PTM Terbatas

Lalu bagaimana mengetahui bahwa PAUD dapat disebut berkualitas, Menteri Nadiem mengajak para orang tua untuk bertanya langsung kepada anak-anak.

“Tes paling gampang dan sederhana, tanya saja anak-anaknya mau tidak pergi ke PAUD? Kalau dia semangat, berarti PAUD itu bagus. Karena yang paling penting di PAUD itu adalah menyenangkan,” tuturnya saat menjadi narasumber dalam bincang bersama Najelaa Shihab, Pendidik dan Pendiri Sekolah Murid Merdeka, dan Ratna Megawangi, Ketua Bidang I OASE sekaligus Pakar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter, Kamis 4 November 2021.

Menteri Nadiem menuturkan, selain harus menyenangkan, kualitas PAUD dapat dilihat dari relevansi preparasi peserta didik ke depan. Tidak terbatas pada kegiatan membaca, menulis, dan berhitung (calistung), kata dia, tapi bagaimana pendidik dapat menjadi jagoan kontekstual, yaitu menjelaskan segala hal dalam konteks kehidupan dan permainan anak.

Baca Juga: Akibat Pandemi Berdampak Pada Akreditasi LKP, PAUD, dan PKBM, Ini Penuturan Kepala BAN PAUD-PNF Jabar

Ia menyebut, setiap daerah di Indonesia memiliki cara yang berbeda mendidik anak usia dini, terutama dalam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah