Tantangan Masa Depan Makin Berat, Ini yang Harus Dilakukan Sektor Pendidikan

20 Oktober 2021, 05:04 WIB
Ilustrasi penggunaan teknologi dalam belajar /.*/ANTARA

JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menekankan pentingnya mengadaptasi teknologi ke dalam dunia pendidikan pada masa yang penuh tantangan ini.

Hal tersebut ia sampaikan pada sambutan secara virtual untuk membuka sesi Diskusi Panel III yang bertemakan How Covid-19 Pandemic Shapes the Future of Innovation and Technology. Acara ini merupakan rangkaian pertemuan Forum Bisnis Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia tahun 2021 (INA-LAC Business Forum 2021).

“Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan,  namun di satu sisi juga merupakan kesempatan bagi kita untuk bergerak maju ke arah masa depan yang lebih baik. Dengan penerapan program Merdeka Belajar atau ‘Emancipated Learning’, Kemendikbudristek telah mendukung para guru yang mengadaptasi pembelajaran secara daring dan  mengalokasikan anggaran untuk program Digitalisasi Sekolah,” ucapnya, pada Jumat, 15 Oktober 2021.

Baca Juga: Kemendikbudristek Gandeng ICON+ Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Kebudayaan melalui TIK

Mendikbudristek mengungkapkan bahwa terdapat dua inisiatif utama terkait program digitalisasi sekolah, yaitu (1) Distribusi perangkat Teknologi Informasi (TI) ke sekolah dan (2) Pengembangan platform digital pendidikan secara gratis.

INA-LAC Business Forum 2021 yang berlangsung secara hibrida dan diselenggarakan oleh Kemenlu RI itu menjadi sebuah momentum geliat perekonomian yang mulai tumbuh positif, khususnya di Kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Dalam pertemuan ini sekaligus dilakukan peresmian platform digital www.ina-access.com sebagai media virtual untuk memperluas jaringan bisnis Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia yang dapat diakses oleh publik.

Baca Juga: Prioritas DAK Tahun 2022: Pemenuhan Sarana TIK dan Rehabilitasi Prasarana Sekolah, Pemerintah Buat Aturan Baru

INA-LAC Business Forum sendiri merupakan pertemuan tahunan yang mempertemukan para pelaku bisnis, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan guna mengoptimalkan potensi bisnis dan mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke kawasan serta meningkatkan investasi dari negara-negara Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.

Pertemuan ini dihadiri oleh 70 peserta luring, 7.245 peserta virtual melalui media zoom. Mereka adalah para duta besar negara Amerika Latin dan Karibia di Jakarta serta Dubes RI di negara akreditasi masing-masing.

Mendikbudristek menyampaikan bahwa pandemi global telah mengubah cara belajar mengajar yang selama ini sudah dilakukan.

Baca Juga: Beredar Video Pasangan Zina Gancet di Tik Tok, Begini Cara Taubat dari Perbuatan Menurut Ustaz Abdul Somad

“Pada awal pandemi, sekolah ditutup untuk menghentikan penyebaran Covid-19, hal ini menandai pergeseran dan proses adaptasi ke arah pembelajaran jarak jauh namun dalam situasi yang sangat sulit,” ucapnya.

Mendikbudristek menambahkan, pembelajaran daring secara penuh adalah hal baru bagi seluruh guru di dunia, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil. Ia menggambarkan betapa sulitnya proses transisi perubahan ke arah pembelajaran jarak jauh tersebut.

“Saya berharap inisiatif-inisiatif Kemendikbudristek akan membantu peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah yang sulit dijangkau serta memungkinkan masyarakat di daerah tersebut untuk dapat berkontribusi lebih terhadap perekonomian bangsa dan memenuhi apa yang menjadi potensi atau keunggulan mereka,” terangnya.

Baca Juga: Dukung SMK Siapkan SDM Digital, Industri TIK Terus Aktif Berikan Pelatihan Ciptakan 100 Ribu SDM Digital Lokal

Mendikbudristek menyebutkan beberapa aplikasi yang telah dikembangkan oleh Kemendikbudristek, salah satunya adalah SIPLah (Sistem Informasi Pengadaan SekoLah) yang berfungsi sebagai ‘marketplace’ di mana sekolah dapat membeli perangkat kebutuhan sekolah menggunakan sumber dana bantuan operasional dari pemerintah, melalui aplikasi e-commerce yang fleksibel dan aman.

Sedangkan melalui laman ‘Rumah Belajar’, Kemendikbudristek menyediakan materi pembelajaran bagi guru dan siswa prasekolah sampai SMA, yang sampai saat ini telah memiliki lebih dari 800.000 subscribers. “Semua inisiatif ini akan membantu Indonesia dalam mengawali proses pemulihan dari masa pandemi dan bergerak maju menuju masa depan,” ucapnya optimistis.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler