Network
JURNAL SOREANG - Pada mulanya penduduk Banjarmasin mayoritas menganut agama Hindu, namun pada abad ke-16 agama Islam datang dan menjadi agama mayoritas karena peran Kesultanan Demak yang membantu kemenangan Raden Samudera (Sultan Suriansyah) ketika berperang melawan Kerajaan Daha. Bagi masyarakat Banjarmasin, tempat-tempat wisata religi sangat dihargai dan dijaga karena terkait dengan sejarah dan budayanya. Tak hanya umat Muslim, umat non Muslim juga banyak yang mengunjungi, lho! Menarik kan? Sambil berwisata religi, anda dapat memperkaya pengetahuan sejarah masuknya Islam ke ibu kota provinsi Kalimantan Selatan ini. Anda dapat menikmati wisata religi ini bisa menyambangi desa wisata yang ada di kota Banjarmasin ini. Berikut 3 desa wisata Banjarmasin yang patut dikunjungi.
1. Kubah Basirih
Desa ini meraih 50 besar ADWI. Menuju kubah Basirih, dapat ditempuh melalui jalur darat dan sungai. Kubah ini terletak di tepi sungai Martapura tidak terlalu jauh dari jembatan Basirih menuju kawasan Pelabuhan Trisakti, tepatnya di Jl Keramat RT 9 RW 1, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin. Kubah Basirih Kubah Habib Basirih merupakan makam suci seorang ulama dan Habib Zurriyat Rasulullah Shalallahu Alayhi Wassalam yang menjadi tujuan wisata ziarah di Banjarmasin. Kubah Basirih terkenal sebagai pintu gerbang atau tempat awal yang sering dikunjungi oleh masyarakat Kalimantan sebelum ziarah ke luar daerah, sama seperti Makam Sultan Suriansyah. Selain Ziarah, kini Kubah Basirih dikembangkan menjadi desa wisata yang memiliki banyak atraksi seperti Sinoman Hadrah, Majelis Ta'lim, Habsi, Oleh-oleh kerajinan banjar, makanan khas soto Banjar, Wadai Cincin, Minuman Kesehatan Sarang Burung Walet.
Baca Juga: Kejuaraan Eropa U-21 : Italia Diprediksi Imbang 1-1 Hadapi Norwegia, Gnonto Bikin Gol ?
2. Kampung Arab Karindangan
Desa ini meraih 500 besar ADWI. Kampung Arab berlokasi di Jalan Antasan Kecil Barat, Kelurahan Pasar Lama Kecamatan Banjarmasin Tengah. Kegiatan rutin destinasi pariwisata ini tiap hari Jumat sore mempersembahkan hidangan khas Arab yang jarang ditemui di Banjarmasin seperti nasi mandi, nasi briyani, bubur karih, roti maryam, kue ipau, lempeng karih, minuman kopi arab dan berbagai hidangan lainnya. Pengunjung yang datang setiap Jumat berjumlah sekitar 700 orang, sehingga jika dijumlahkan dalam sebulan, jumlah pengunjung yang datang sekitar 2800 orang. Kegiatan pariwisata di kampung arab dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Karindangan.
3. Kuin Utara
