JURNAL SOREANG- Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf/ Baparekraf RI, Alexander Reyaan memaparkan strategi pemulihan sektor Parekraf pasca dihantam badai pandemi Covid-19.
“Tiga strategi utama itu adalah melalui (1) adaptasi dengan sosialisasi CHSE, (2) inovasi dalam pengembangan produk wisata dan penyelenggara kegiatan, dan (3) kolaborasi Bersama stakeholder,” paparnya, Sabtu 23 Oktober 2021.
Alex meminta pemerintah daerah serius memperhatikan aspek promosi dalam rangka mengangkat potensi budaya di Kota Tegal. Salah satu kelemahan Kota Tegal dari segi promosi.
“Promosi yang paling efektif, salah satunya melalui work of mouth (dari mulut ke mulut), dan karenana membutuhkan tingkat kepuasan yang baik dari penikmat atau konsumen,” kata dia.
Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal, Yono Daryono menyinggung tentang belum efektifnya unsur kesenian dan budaya daerah mengambil peran dalam kegiatan untuk mendongkrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Bagaimana seharusnya UU nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan membantu pelaku seni budaya dalam mengakses pendanaan dan bantuan dari pemerintah,” katanya.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Lesu, DPR RI Pertanyakan Benefit Proyek Tol Serang-Panimbang Banten PT WIKA
Sedang Wakil rakyat asal Dapil Kota dan Kabupaten Tegal serta Brebes, Abdul Fikri Faqih mendorong kolaborasi pusat dan daerah dalam menggenjot sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Tegal.