Mendunia, UNESCO Tetapkan Pulau Belitung Sebagai Global Geopark ke-6 di Indonesia

- 22 April 2021, 21:09 WIB
Salah satu tempat favorit di Belitung adalah Menara suar.  Pulau Belitung ditetapkan sebagai geo park oleh UNESCO
Salah satu tempat favorit di Belitung adalah Menara suar. Pulau Belitung ditetapkan sebagai geo park oleh UNESCO /Peri Irawan/Ruangterang.pikiran-rakyat.com

JURNAL SOREANG – Pulau Belitung akhirnya resmi ditetapkan oleh UNESCO sebagai Global Geopark ke-6 di Indonesia. Hal ini merupakan sejarah baru, khususnya bagi dunia pariwisata Indonesia.

Penetapan Pulau Belitong sebagai UNESCO Global Geopark, merupakan upaya bersama dari berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah maupun akademisi, pemuda dan masyarakat lokal.  Khususnya dalam menyusun dokumen nominasi yang menggambarkan nilai-nilai universal, rencana pengelolaan, visibilitas dan jejaring kerja sama geopark Belitong.

Untuk diketahui, Geopark atau taman bumi adalah wilayah terpadu yang terdepan dalam perlindungan dan penggunaan warisan geologi dengan cara yang berkelanjutan, dan mempromosikan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang tinggal di sana.

Baca Juga: Status Geopark Ciletuh Akan Ditinjau Ulang Unesco, Ini Masalahnya

"Alhamdulillah, UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris menetapkan Belitong sebagai Global Geopark," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan seperti dilansir Jurnal Soreang dari ANTARA.

Sebuah Taman Bumi Global (Global Geopark) adalah area terpadu dengan warisan geologi yang sangat signifikan di dunia. UNESCO mengakui keberagaman geologis di Pulau Belitung dan kepulauan di sekitarnya. Keberagaman tersebut termasuk lanskap, bebatuan, mineral, proses geologis dan tektonik, serta evolusi bumi di Belitung.

"Keanekaragaman hayati tersebut digunakan oleh masyarakat Belitung di antaranya dengan pemanfaatan tanaman herbal. Itulah alasan kenapa Geopark Belitong meraih nilai tertinggi di antara sejarah pengajuan geopark nasional ke UNESCO Global Geopark, yaitu 850 dari 1000 poin tertinggi," kata Erzaldi Rosman.

Baca Juga: Prihatin, dari 7.700 Desa Wisata Hanya 244 Desa Dibantu Pemerintah

Geopark Belitong juga dinilai oleh UNESCO memiliki keunikan dengan adanya keterkaitan kuat antara aspek geologis, biologis, dan budaya. Lanskap geologi Pulau Belitung yang unik, menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna, di antaranya yang hanya ditemukan di Belitung seperti Ikan Hampala dan Ikan Toman.

Sebelum Pulau Belitung, terlebih dahulu sudah ada beberapa Global Geopark di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Ciletuh

Geopark Ciletuh ditetapkan sebagai UGG (UNESCO Global Geopark) pada tahun 2018. Geopark Ciletuh dikelilingi hamparan alluvial dengan batuan unik dan pemandangan yang indah. Di sisi lain, bukan hanya perbukitan batuan yang dimilikinya, Ciletuh juga punya pantai yang dengan ombak yang disukai para peselancar dunia.

Baca Juga: KEK Pariwisata Jatigede Jadi Perhatian Khusus Kemenkomarves RI, Ini Harapan Bupati Sumedang

2. Rinjani

Geopark ini dinobatkan menjadi geopark nasional sejak 2013, dan diakui sebagai UGG pada 2018, setelah penilaian yang berlangsung sejak 2016. Kawasan ini merupakan kombinasi keanekaragaman hayati, fenomena kegunungapian, dan keragaman budaya masyarakat adat yang hidup di dalamnya.

3. Gunung Sewu

Geopark ini diakui sebagai UGG sejak 2015. Gunung Sewu membentang di tiga kabupaten, yaitu Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan, sekaligus di tiga provinsi, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

4. Batur

Geopark ini ditetapkan sebagai UGG pada tahun 2012. Inilah geopark pertama Indonesia yang masuk dalam UGG. Geopark Batur memamerkan keindahan fenomena letusan besar gunung berapi yang membentuk kaldera ganda dan danau ratusan ribu tahun yang lalu.

Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi, Presiden Jokowi Siap Membuka Pariwisata Bali

5. Kaldera Toba

Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Perancis, Selasa 2 Juli 2020 lalu.

Kaldera Toba, Provinsi Sumatera Utara terbentuk dari ledakan super vulkanik 74.000 tahun lalu. Dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air dan menjadi danau terbesar di Indonesia.***

Editor: Sarnapi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x