Pemasaran Pariwisata Sangat Penting untuk Bangkit, Sektor Ini Paling Terpukul Akibat Pandemi

31 Januari 2021, 15:02 WIB
Curug Cigangsa Destinasi Wisata Sukabumi. Akibat pandemi memukul sektor pariwisata.* /Istagram/visitsukabumi/

JURNAL SOREANG- Pandemi Covid-19 telah menjadi bencana non alam yang muncul pada awal tahun 2020. Berbagai cara terus dilakukan dalam mengatasi penyebaran virus Covid-19, namun disisi lain dampak dari pandemi banyak menimbulkan masalah baru.

"Salah satu faktor yang paling terdampak adalah pariwisata. Padahal sektor pariwisata diharapkan menjadi lokomotif perekonomian baik di level nasional atau pun Jawa Barat," kata Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) Bandung, Dr. Lina Auliana, dalam pernyataannya, Minggu, 31 Januari 2021.

Pernyataan senada juga diungkapkan Lina Aulina dalam webinar yang bertemakan Marketing Tourism: Beyond SDGs, Innovation & Local Wisdom, 29 Januari lalu.

Baca Juga: Pertamina Berikan Diskon Harga BBM Rp100 Per Liter, Ini Cara Dapatnya

"Pariwisata sangat erat kaitannya dengan SDG’s seperti dinyatakan Organisasi Pariwisata Dunia. Dalam konteks inilah marketing tourism menjadi sangat penting untuk membangun keberlanjutan serta dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat," kata Lina.

Konsep marketing sebetulnya mengadopsi konsep sustainability sehingga dikenal istilah Sustainability Marketing Enterprise (SME).

"Yakni model pemasaran yang digunakan dalam menghadapi perubahan pasar yang semakin komplek dan komprehensif. Sustainability marketing ini perusahaan harus mampu memuaskan tidak saja hanya Customer sebagai Commercial Market, tapi juga Employees sebagai Competensi Market, Shareholders dan Investor sebagai Capital Market, dan terutama Masyarakat dan lingkungan sebagai Social Market," katanya.

Baca Juga: Kolaborasi Tiga Kementerian Mampu Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi

Webinar dihadiri Sekjen IMA Bandung Adyesa Kevindra serta dimoderatori Anggasa Wijaya (Direktur SDG’s IMA Bandung), dan  ketua ASITA Jabar. Hadir juga ketua PHRI Jabar, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat , akademisi dan pelaku usaha pariwisata di Jawa Barat dan UMKM Bandung.

Menurut Lina, hal penting lainnya adalah mendorong supaya aspek pemasaran pariwisata semakin memperhatikan dimensi SDGs yang memberikan kebermanfaatan yang luas untuk masyarakat luas.

"SDGs dapat mengatasi masalah kesenjangan yang berada di masyarakat, oleh karena itu perlu dilakukan update mengenai segala macam aspek Marketing Pariwisata," katanya.

Baca Juga: DPR Minta Evaluasi kerjasama Pariwisata dengan China. Selama ini Malah Merugikan Indonesia

Sementara itu, pembicara lainnya adalah guru besar FE UNPAD, Arief Anshori Yusuf yang mengatakan, business development dan industri kreatif dalam sektor pariwisata dapat membantu memulihkan ekonomi masyarakat akibat Covid-19.

"Caranya dengan menciptakan berbagai macam terobosan, akselerasi, dan inovasi dari semua stakeholder terkait," katanya.

Dia mengakui saat ini situasinya sedang tidak mudah karena pandemi, sehingga menjadi tantangan berbagai pihak untuk mencari cara atau solusi untuk menghadapi krisis saat ini.

Baca Juga: Sempat Diragukan, Model yang Satu Ini Raih Posisi Teratas The Horse Rider Trio di Indonesia's Next Top Model

"Saat ini sektor pariwisata tidak akan lepas dari industri dan inovasi. Sebuah industri harus melakukan efisiensi penggunaan sumber daya dan mengadopsi teknologi inovasi yang ramah lingkungan. Industri pariwisata yang berkelanjutan akan mementingkan kelestarian alam karena dibutuhkan dalam pembangunan di masa yang akan datang," katanya.

Senada dengan itu, perwakilan UNDP Gusniar Nurdin dalam paparannya mengatakan, dalam pemulihan pariwisata melalui ekonomi kreatif dibutuhkan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan di tengah pandemi Covid-19

"Diperlukan juga gerakan untuk membangkitkan kembali ekonomi kreatif masyarakat sekitar destinasi wisata," katanya.

Baca Juga: Levante vs Real Madrid Skor 1-2, Courtouis: Harus Tetap Berjuang

Sedangkan Kadisparbud Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik, menegaskan perlu adanya sinergi bersama dalam mengatasi sektor yang terdampak oleh Covid-19.  "Program CHSE telah diterapkan di seluruh destinasi wisata yang berada di Jawa Barat. Hal bertujuan agar setiap wisatawan yang masuk ke destinasi wisata di Provinsi Jawa Barat dapat melaksanakan protokol kesehatan," katanya.

Untuk mencapai itu, VP. SDGs IMA Bandung, Ade Kadarisman mengatakan, potensi desa wisata, seperti sumber daya alam dan sosial budaya akan membantu dalam meningkatkan potensi pariwisata berbasis SDGs.

"Potensi desa wisata dengan memprioritaskan pada kelestarian alam dan budaya lokal akan dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan", papar Ade. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler