Mengenal Komponen DRS yang Bikin Mobil Formula One Makin Ngebut di Lurusan

- 15 Agustus 2023, 15:34 WIB
Ilustrasi Bentuk rear wing mobil Formula One yang merupakan bagian dari DRS
Ilustrasi Bentuk rear wing mobil Formula One yang merupakan bagian dari DRS /Twitter @LouisHomolka

 

JURNAL SOREANG - Tersiar kabar bahwa pihak Formula One akan melarang DRS di sesi kualifikasi. Ujicoba ini dilaksanakan saat latihan bebas kedua sebelum sprint race hari Sabtu, 29 Juli 2023 lalu di sirkuit Spa Francorchamps, Belgia. Banyak yang kurang paham dan salah kaprah pengertian DRS serta cara kerjanya.

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube F1 TV Indonesia yang diupload pada 25 Juni 2022, DRS (Drag Reduction System) berguna untuk mengurangi hambatan udara saat melaju di trek lurus. Ini memungkinkan mobil makin ngebut di trek lurus sirkuit saat overtake atau menyusul mobil lawan di depannya. Saat balapan, DRS bisa diaktifkan jika memenuhi dua syarat, yaitu trek lurus yang sudah ditetapkan pihak Formula One dan jaraknya dibelakang mobil lawan kurang dari sedetik.

Rear wing terdiri dari dua komponen, yaitu main plane yang dibawah dan flap diatas. Sistem DRS hidup dengan ditandai dibukanya flap pada rear wing mobil Formula One di trek lurus sirkuit. Tujuannya untuk mengurangi downforce dan hambatan udara. Setiap tim punya settingan, konfigurasi, dan desain rear wing yang berbeda. Namun kesamaan rear wing semua tim adalah pegas hidrolik yang berfungsi untuk menutup flap.

Baca Juga: Tepis Isu Pembangkit Listrik Jadi Penyebab Buruknya Kualitas Udara, KLHK: Masalahnya Adalah Transportasi

Desain pertama pegas hidrolik punya komponen rocker. Rocker disini adslah engsel yang berbentuk segitiga dengan ujung engsel yang langsung terhubung dengan flap. Kelebihannya flap rear wing dapat dikendalikan dari atas dan dapat mendorong flap ke posisi tertutup jika diperlukan. Sehingga desain ini dianggap handal dan aman. Tapi kekurangannya terletak pada mekanisme yang lebar mengharuskan tim untuk membuat pod DRS yang lebih besar.

Beberapa tim Formula One masih bisa menggunakan desain ini tanpa harus memperbesar pod DRS seperti yang dilakukan tim Alpine. Tim Formula One asal Prancis ini harus mengorbankan sebagian elemen didalamnya menonjol keluar.

Desain kedua lebih simpel yang dimana elemen hidrolik yabg terhubung langsung dengan flap melalui tuas. Jadi, hidrolik bergerak tetap membuat tim bisa membuat pod DRS yang lebih ramping. Meski unggul di aerodinamika, flap tidak dapat didorong ke posisi semula. Oleh karenanya, tim memilih sudut DRS agar flap menghasilkan downforce yang cukup saat dibuka. Sehingga flap kembali tertututp sempurna. Intinya, desain ini memiliki risiko pada sudut DRS rear wing. Jika ada kesalahan, pembalap tidsk dapat menutup flap kembali.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube F1 TV Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah