Analisis Singkat Formula One GP Hungaria. Red Bull Buat Rekor Hingga Alpine Double DNF

- 25 Juli 2023, 15:01 WIB
Potret dou Alpine yang tabrakan beruntun akibat kesahalah Guanyu Zhou di GP Hungaria/ Twitter @f1speed_indo
Potret dou Alpine yang tabrakan beruntun akibat kesahalah Guanyu Zhou di GP Hungaria/ Twitter @f1speed_indo /

JURNAL SOREANG - Max Verstappen berhasil memenangkan GP Hungaria pada Minggu, 23 Juli 2023 kemarin. Pencapaian ini memecahkan rekor sebelumbya di Formula One. Selain Max Verstappen, Lando Norris juga semakin bagus di balapan kali ini setelah menempati posisi kedua. Tempat ketiga ditempati oleh rekan setim Max Verstappen, Sergio Perez. Dalam balapan ini, nasib sial dialami oleh tim Alpine karena dua pembalapnya tidak bisa melanjutkan balapan karena insiden selepas start. Apa saja yang terjadi di balapan kali ini? Rekor apa yang dipecahkan oleh Max Verstappen?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube F1 Speed Indonesia yang diupload pada 24 Juli 2023, Red Bull memecahkan rekor kemenangan beruntun milik tim McLaren pada Formula One musim 1988 yang menang beruntun sebanyak 11 balapan. Red Bull memenangkan 12 balapan secara beruntun sejak GP Abu Dhabi musim 2022. Kombinasi pembalap super seperti Max Verstappen dan mobil RB19 yang sempurna menajdikan Red Bull tim yang tidak tertandingi di musim 2023.

Posisi kedua ditempati oleh Lando Norris, pembalap McLaren yang kembali menunjukkan performa terbaiknya sejak GP Inggris kemarin. Dalam balapan kemarin yang menempati posisi ketiga, ia menyusul rekan setimnya, Oscar Piastri, dengan strategi undercut setelah masuk pit mengganti ban. Dan diakhir balapan, ia meningkatkan kecepatannya untuk menjauh dari Sergio Perez.

Baca Juga: 7 Dampak Positif Mengurangi Konsumsi Gula, Coba Terapkan Mulai Sekarang!

Yang sangat disayangkan dalam balapan GP Hungaria kemarin adalah performa Oscar Piastri. Sempat start di posisi keempat, ia bisa menyusul Lewis Hamilton yang menjadi pole position di GP Hungaria dan Lando Norris. Sejak strategi undercut Lando Norris, performanya menurun hingga akhir balapan. Pembalap debutan asal Australia ini menempati posisi kelima. Performanya yang menurun disebabkan mobilnya mengalami kerusakan di bagian floor.

Meski begitu, pencapaian Piastri merupakan pencapaian yang luar biasa. Menyelesaikan balapan di top 5 di dua balapan secara beruntun. Selain itu, McLaren juga mempertegas bahwa mobil MCL60 sudah mulai mendekati RB19.

Sedangkan tempat ketiga diduduki oleh Sergio Perez yang memulai balapan di posisi kesembilan. Selama jalannya balapan, Perez beberapa kali membuat manuver yang berani dengan menyalip beberapa driver di depannya seperti menyusul George Russel dan Oscar Piastri di tikungan ketiga hingga tikungan keempat yang dimana sangat sulit untuk menyusul pembalap. Pergerakan dari peringkat kesembilan ke peringkat ketiga membuat Perez mendapatkan predikat 'Driver of The Day'.

Baca Juga: Potret Keren Si Maung, Ditumpangi Presiden dan Para Menteri Saat Kunjungan Ke PT Pindad, Ini Spesifikasinya

Tempat keempat ditempati oleh Lewis Hamilton. Ia sempat mendapatkan pole position. Pole position ini merupakan pole kesembilan di GP Hungaria. Rekor ini adalah rekor terbanyak untuk seorang pembalap Formula One di satu sirkuit.

Dalam kesempatan kali ini, Pireli membatasi jumlah set ban yang dipakai pembalap Formula One di GP Hungaria. Sebelum di Hungaria, Pireli memberikan 13 set ban untuk setiap pembalap. Namun kali ini, Pireli mmeberikan 11 set ban untuk setiap balapan dengan alasan ramah lingkungan. Selain itu, pihak Formula One juga mennetukan ban yang dipakai dalam kualifikasi. Di sesi pertama, semua pembalap harus menggunakan ban hard, sesi kedua pembalap harus menggunakan ban medium, dan sesi ketiga dan terakhir harus menggunakan ban soft.

Walau ditentang beberapa pembalap seperti Max Verstappen dan Lewis Hamilton, para pecinta Formula One nampaknya menyukai format ini karena tidak mudah ditebak siapa saja yang lolos ke sesi selanjutnya. Contohnya George Russel yang gugur di sesi pertama karena strategi penempatan mobil dari Mercedes yang kacau dan terjebak traffic. Di sesi kedua, Carlos Sainz gugur karena ban medium yang tidak sesuai dan kurang maksimal. Dan terakhir Max Verstappen yang tidak dapat memaksimalkan mobilnya pada menit-menit akhir sesi ketiga yang berujung Lewis Hamilton mendapatkan pole position.

Baca Juga: Simak! Berikut 4 Alasan Jangan 'Berpura-pura Tidak Tahu' Saat Anak Tantrum Menurut Psikolog

Max Verstappen mengaku kalau mobilnya kurang seimbang saat kualifikasi karena kurang data untuk memaksimalkan setup mobil. Apalagi mobil RB19 mendapat update baru. Update terbaru dari Red Bull yang dimaksud adalah update sidepod inlet yang lebih tipis, lebar, dan pipih. Karena ini, area undercut makin lebar dan airflow yang didaptkan di permukaan floor makin kuat. Update itu berkeja dengan baik menurut pembalap Belanda satu-satunya yang juara dunia Formula One itu. Hanya kurang optimalisasi saja saat kualifikasi. Kurnag optimalnya itu berpengaruh pada keseimbangan mobil yang kurang konsisten. Kurang optimalnya mobil malah membantu di balapan. Setingan yang diberikan tim justru difokuskan untuk long run. Dimana balapannya mencapai 70 putaran. Dimana strategi long run memperhatikan resistensi ban terhadap suhu aspal yang sangat panas. Ini yang membuat Verstappen bisa buat ban lebih awet saat balapan.

Bagi Mercedes, balaapn ini prrlu dianalisa kembali karena ditengah balapan performa mobilnya menurun dan kembali cepat pada akhir balapan. Terlambat panas ini yang buat Hamilton nyaris naik podium di Hungaria. Meski terlambat panas, setiadaknya Russel bisa menyalip duo pembalap Ferrari di akhir balapan.

Meski performa Ferrari lebih baik dari GP Inggris, finish di posisi ketujuh dan kedelapan jelas bukan posisi yang diinginkan tim dan pecinta Formula One. Di awal balapan, mereka menunjukkan kecepatannya. Namun strategi balapan kacau karena kru pit yang membuat kesalahan sehingga Charles Leclerc tertahan lama di pit. Itu belum termasuk tambahan pinalti lima detik karena ngebut di area pit. Karena itulah ia menyelesaikan balapan di posisi ketujuh. Padahal secara balapan ia selesaikan balapan di depan George Russel. Begitu juga dengan tim Aston Martin yang belum mendapatkan momentumnya di Hungaria. Tim ini menyelesaikan balapan di peringkat sembilan dan sepuluh. Develompent AMR23 yang lambat dan santai membuat tidak sebagus awal musim 2023.

Baca Juga: Implementasikan Program Prioritas Bupati Bandung, Kabid PSU Akan Optimalkan Penataan TPU Menjadi RTH Publik

Berkat penentuan ban di kualifikasi membuat tim Alfa Romeo memperlihatkan performanya. Kedua pembalapnya yaitu Guanyu Zhou dan Valtteri Botas yang start di posisi kelima dan ketujuh. Pencapaian ini adalah pencapaian terbaik pembalap asal China, Guanyu Zhou selama membalap di Formula One. Saat balapan, Guanyu Zhou yang lambat bereaksi membaut kesalahan. Menabrak Daniel Ricciardo dari belakang berujung tabrakan beruntun mengenai duo pembalap Alpine, Pierre Gasly dan Esteban Ocon.

Akibat tabrakan ini, duo pembalap Alpine harus menyelesaikan balapan lebih cepat atau dengan kata lain DNF (did not finish). Daniel Ricciardo bisa lanjutkan balapan meski difuser mobil rusak dan finish di posisi ke-13. Guanyu Zhou dapat hukuman pinalti lima detik. ***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube F1 Speed Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah