Lando Norris, Mau Bertahan di McLaren atau Pindah? Ada 3 Tim yang Mau Merekrut

- 18 Juli 2023, 12:57 WIB
Lando Norris/Tangkapan layar twitter @f1speed_indo
Lando Norris/Tangkapan layar twitter @f1speed_indo /

Sebagai prespektif, mengubah gaya balap di Formula One tidaklah mudah. Contohnya Daniel Ricciardo yang tidak bisa beradaptasi dengan mobil McLaren selama dua musim. Hanya pembalap yang punya kemampuan dan paham dengan karakter mobil McLaren yang bisa melakukannya untuk mendapatkan hasil maksimal saat balapan. Musim 2022, Norris mampu membawa mobil McLaren dengan handling yang bermaslah menjadi mobil kompetitif serta finish di peringkat ketujuh klasmen pembalap dengan predikat pembalap terbaik di papan tengah.

Apa yang dilakukan Lando Norris juga dilakukan oleh Max Verstappen yang memiliki kesamaan pendekatan dan preferensi gaya balap. Max Verstappen yang sebelum memiliki gaya balap yang agresif harus mengubah gaya balapnya agar lebih lembut saat pengereman, dan berbelok untuk beradaptasi dengan mobil generasi baru.

Musim ini, Lando Norris masih memperlihatkan kemampuan beradaptasi terhadap mobil MCL60 yang dinilainya tidak sesuai yang diinginkannya dan harus mengubah driving style di sirkuit. Walaupun McLaren sudah merombak mobil yang menghasilkan progres positif di GP Inggris, 50 persennya berasal dari faktor pembalap yang memiliki kemampuan spesial. Alasan ini membuat McLaren sangat bergantung dengan Lando Norris. Artinya, McLaren harus bekerja keras untuk membuat pembalap senang dengan membuat mobil yang kompetitif dan bisa memenuhi ambisinya.

Lando Norris rela bersabar hingga musim 2025 dan memberikan kepercayaan 100 persen ke McLaren. Tapi ia juga menegaskan jika ia ingin menang dan bersaing di papan atas secepatnya karena targetnya adalah menjadi juara dunia Formula One.

Baca Juga: Simak! Hukum Menyentuh Kemaluan Pakai Tangan Kanan, Ini Penjelasannya

Upgrade fasilitas dan develompent dari mobil 2023 yang mengarah positif setidaknya membantu McLaren meningkatkan kepercayaan dan optimisme seorang Lando Norris. Musim 2024 menjadi momentum McLaren untuk meyakinkan Lando Norris agar bertahan, dengan pengembangan mobil yang diperkiraan menggunakan wind tunnel baru. Target besar McLaren adalah musim 2025 yang menjadi pembuktian performa McLaren sudah kompetitif atau masih stagnan.

Musim 2025 menjadi tahun yang tanggung untuk jor-joran karena perubahan regulasi besar-besaran pada musim 2026. Jadi, paling tidak harus memberikan Norris bukti nyata perihal progresnya di Formula One paling cepat musim 2024, meski kontraknya berakhir pada musim 2025. Di Formula One semua bisa terjadi. Jangankan kontrak Ricciardo yang selesai satu tahun lebih awal, Norris pun bisa pergi lebih awal untuk mencari tim baru setahun lebih cepat. Kehadiran Oscar Piastri jadi penentu cara Norris memandang nasibnya di McLaren. Sejauh ini, Piastri menjadi benchmark yang mampu memaksa Norris untuk meningkatkan performanya di Formula One. Keberadaan Piastri yang sama-sama bagus dapat dimanfaatkan Norris untuk membujuk timnya agar mau melepasnya di akhir musim 2025 jika tidak ada perubahan.

Jika berhasi meninggalkan McLaren, tiga tim sudah menunggunya. Red Bull yang pernah hampir merekrut Norris pada pertengahan musim 2018. Performa Brendon Hartley, mantan pembalap Formula One asal Selandia Baru yang mengecewakan membuat Helmut Marko ingin secepatnya merekrut pembalap lain. Norris sempat dibujuk untuk bergabung Red Bull. Namun akhirnya dipilih McLaren untuk menggantikan Fernando Alonso yang saat itu pindah ke Alpine/Renault. Helmut Marko sejak lama menjadi pengagum Lando Norris karena kesamaan pendekatan dengan Max Verstappen. Pindah ke Red Bull adalah opsi yang terbaik, tapi Norris langsung berhadapan temannya di Red Bull, Max Verstappen yang tentu tidak mudah untuk memenuhi ambisinya menjadi juara dunia Formula One.

Baca Juga: Ide Yel-yel MPLS 2023 Liriknya Singkat dan Bersemangat, Cocok untuk Kelompok Ospek

Dalam artikel yang ditulis jurnalis senior Formula One asal Inggris, Jonathan Saward, Ferrari sudah digosipkan melakukaan pembicaraan pra-kontrak dengan Norris. Meski bukan opsi terbaik bagi Norris bila melihat situasi Ferrari saat ini, kami duga Ferrari mencari opsi alternatif antisipasi Charles Leclerc pindah ke tim lain. Di Ferrari, Norris akan dijadikan sebagai pembalap utama dan bisa memegang kendali soal pengembangan mobil dan setupnya. Hal ini tidak logis mengingat perkembangan yang tidak pernah beres dan lingkungan tim yang Italisentris.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube F1 Speed Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah