Ini Alasan Pembalap Formula One Berdarah Indonesia Akan Didepak Musim Ini

- 8 Juli 2023, 18:14 WIB
Nyck de Vries, pembalap Formula E asal Belanda yang memiliki darah keturunan Indonesia.
Nyck de Vries, pembalap Formula E asal Belanda yang memiliki darah keturunan Indonesia. /Antara/Indrianto Eko Suwarso/


JURNAL SOREANG - Hingga balapan di Austria minggu kemarin, performanya sangat jatuh dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal ia bisa meraih posisi sembilan di Formula One GP Italia musim 2019. Wajar saja, saat itu de Vries mengendarai mobil Williams yang disokong mesin Mercedes. Nyck de Vries yang merupakan akademi Mercedes itu kesulitan dengan tim yang dibela saat ini, Alpha Tauri. Apa penyebabnya?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube F1 Speed Indonesia, "Habis sudah kariernya" itulah pendapat F1 Speed Indonesia untuk mengomentari karier pembalap Belanda berdarah Indonesia, Nyck de Vries. Memang apa yang disampaikan F1 Speed Indonesia terlalu cepat, tetapi kata itu tepat diucapkan jika melihat dari kacamata performanya.

Rentetan hasil buruk selama di lima balapan awal Formula One musim 2023 membuat penasihat Red Bull, Helmut Marko mengeluarkan ultimatum agar meningkatkan performanya di tiga balapan selanjutnya. Yaitu balapan di Monako, Spanyol, dan Kanada. Memang di Monako dan Spanyol, pembalap yang diketahui berdarah Jawa Timur ini memang performanya naik. Tapi di Kanada, performanya kembali seperti setelan pabrik.
 
Baca Juga: Wajib Tahu! Operasi Patuh 2023 Akan Dilaksanakan Pada Senin 10 Juli Hingga 23 Juli 2023

Balapan di Kanada dan Austria, de Vries menyenggol Kevin Magnussen, pembalap Formula One asal Denmark tim Haas. Untuk balapan di Austria, de Vries sampai harus mendapat pinalti tambahan waktu 5 detik karena menyeret Magnussen keluar trek di tikungan 4 Red Bull Ring kemarin. Bahkan tandem Mick Schumacher pada musim 2021 dan 2022 itu mengatakan ke media Motorsport bahwa juara dunia Formula E musim 2020/21 itu sedang frustasi atau dalam tekanan untuk memperjuangkan kursi musim 2024.

Sebenarnya, de Vries bukan pilihan utama Alpha Tauri, tim Formula One yang dibela Nyck de Vries untuk menggantikan Pierre Gasly yang pindah ke tim Alpine, tim Formula One asal Prancis. Selain itu, ada pihak tim Red Bull yang tidak setuju dengan dipilihnya pembalap asal Belanda itu. Dalam sebuah podcast yang diadakan Inside Line Podcast minggu lalu, Marko mengakui beda pendapat dengan Christian Horner, CEO dan Team Principal tim Formula One Red Bull. Marko memilih pembalap juara dunia Formula Two musim 2019 itu. Horner menolak usulan itu dan lebih setuju kalau Mick Schumacher atau Liam Lawson pengganti Gasly.

Saran rekomendasi Nyck de Vries tiu berdasarkan dari pembalap yang juga dari Belanda, Max Verstappen yang didasarkan performa di tim Williams pada balapan di Italia musim 2022. Rekomendasi Max keluar karena Red Bull kepepet karena tidak bisa mengajukan Colton Herta, pembalap asal Amerika Serikat yang terhalang poin super license dan tidak ada pembalap akademi Red Bull yang bersinar.
 
Baca Juga: Inilah 13 Link Twibbon Hari Pernikahan dengan Desain Keren, yang Dapat Dijadikan Unggahan di Media Sosial

Selain rekomendasi Max Verstappen, prestasi Nyck de Vries yang pernah menjadi juara dunia Formula Two musim 2019 dan Formula E musim 2020/21 dan pengalaman membalapnya juga menjadi pertimbangan pemilihannya. Tetapi prestasi dan pengalamannya menjadi bumerang karena tekanan tim dan ekspetasi publik yang tinggi. Pembalap akademi Mercedes itu kesulitan untuk bersaing di Formula One yang intens dan belum lagi tekanan dari tim asal Austria tersebut yang dimana tidak segan untuk memberikan tekanan ke pembalapnya untuk lebih baik.

Pernyataan Helmut Marko yang terus menyudutkan Nyck de Vries dan penyesalannya tidak mengikuti rekomendasi Christian Horner membuat sang pembalap tidak mendapat dukungan dari tim dan atasan.

Walaupun Franz Tost, Team Principal Alpha Tauri, selaku tim yang dibela Nyck de Vries dan tim milik Red Bull memberikan dukungan, ia lebih setuju kalau Mick Schumacher menjadi pengganti Pierre Gasly dalam wawancara dengan media Motorsport. Walau sudah berusaha semaksimal mungkin, tetap saja de Vries tidak dianggap oleh Red Bull. De Vries hanya dimanfaatkan Red Bull untuk mengisi kekosongan slot pembalap di Alpha Tauri musim 2023.
 
Baca Juga: Cocok Buat SMA dan Fresh Graduate, MOJI TV Sudah Buka Loker

Karier Formula One Nyck de Vries berakhir di musim 2023. Cepat atau lambatnya tergantung penggantinya. Bila tim menunjuk Ayumu Iwasa, pembalap Formula Two asal Jepang atau Liam Lawson, pembalap Formula Two asal Selandia Baru, Nyck de Vries akan membalap hingga musim 2023 berakhir. Bila digantikan oleh Daniel Ricciardo, pembalap asal Australia, karier de Vries akan berakhir di pertengahan musim ini. ***


 
 
 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube F1 Speed Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah