Ia setidaknya telah melakukan 76 persen intercept dalam 90 menit atau jika dirata-rata Ibrahima Konate itu melakukan dua intercept perlaga.
Penguasaan area Ibrahima Konate juga sangatlah baik, nilai plusnya Ibrahima bukan hanya agresif menutup serangan lawan, ia juga turut melakukan progresi serangan. Ibrahima Konate melakukan 83 persen umpan progresif.
3. Tammy Abraham
Dirinya tak dibutuhkan Thomas Tuchel, bagi Abraham hal itu tak masalah karena AS Roma yang disana sudah ada Jose Mourinho bergerak untuk mengamankan jasanya.
Tammy dibawa ke AS Roma dari Chelsea dengan banderol €40 juta. Namun ternyata Tammy Abraham masih sangat agresif dalam mencetak gol.
Bahkan boleh dibilang selisih golnya saat di Chelsea dan AS Roma tak jauh berbeda selama ini ia sudah mengemas 27 gol untuk Giallorossi hanya terpaut tiga gol saja dari 30 nya untuk Chelsea.
Tapi Abraham juga berkontribusi membawa AS Roma menjuarai Liga Konferensi.
Sembilan gol dari 12 pertandingan Liga Konferensi jadi bukti keabsahan kualitas Tammy Abraham.