Network
"2004-2007, Indonesia wakilnya dua di babak penyisihan grup. 2009-2011, Indonesia itu wakilnya satu. 2012-sekarang, Indonesia tidak punya jatah yang bisa langsung ke penyisihan grup," kata Bung Towel.
"Kalau kita nggak bersaing di Liga Champions Asia, bagaimana pemain kita dan klub-klub kita kompetitif dengan klub-klub terbaik di kawasan ASEAN?," tuturnya.
Bung Towel lalu menegaskan, Liga Champions Asia ini adalah hal yang penting sebelum berbicara tentang timnas Indonesia.
"Kuncinya kan itu. Sebelum muluk-muluk timnas nya pengen kemana, kan tahapannya harus diambil dulu. Liga Champions Asia adalah tahapan yang harus kita jalani, supaya pemain-pemain kita kompetitif dan terbiasa bersaing," ungkapnya.
Baca Juga: Menjagokan Man City di Final Liga Champions, Bung Towel: Saya Ketar-ketir dengan Chelsea
Bung Towel mengaku miris ketika mendengar berita tentang Filipina yang meloloskan dua klubnya ke Liga Champions Asia 2021.
"Ini membuat saya miris, membuat saya prihatin. Kalo saya perhatikan, federasi nggak ngomong soal Liga Champions Asia. EXCO juga tidak memikirkan ini," ujarnya.
"Kan sedih. Thailand sudah masuk, Vietnam masuk, Singapura dan Myanmar masuk, kita nggak masuk," sambungnya.
Bung Towel menyarankan, agar para klub-klub di Indonesia diberikan tantangan. "Masa mau gini-gini aja? Sementara Filipina yang dulu kita bantai 12-1 sekarang sudah punya dua wakil di Liga Champions Asia," tutupnya.***
