JURNAL SOREANG - Korban suporter tewas dalam tagedi Stadion Kanjuruhan Malang dilaporkan telah berjumlah sebanyak 131, berdasarkan data yang terverifikasi pada 6 Okotber 2022.
Akan tetapi, jumlah korban tragedi Kanjuruhan Malang masih mungkin bertambah karena dilaporkan juga saat ini masih banyak yang menjalani perawatan medis.
Jumlah korban yang begitu masif ini di Stadion Kanjuruhan Malang tersebut bahkan menjadi peristiwa suporter tewas terabanyak kedua sepanjang sejarah di dunia.
Baca Juga: Liga Inggris : Sports Mole Prediksi Brighton & Hove Albion Seri 2-2 Sambut Tottenham Hotspur
Diduga kuat korban meninggal dunia karena dua penyebab: terpapar gas air mata dan terinjak-injak.
Tragedi tewasnya suporter di Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC melawan Persebaya itu memang bukan kali pertama terjadi di sepak bola Indonesia.
Namun, dengan catatan jumlah korban yang sebanyak itu, tentu ini merupakan peristiwa yang sangat mengenaskan dan harus serius diusut oleh pihak terkait.
Kamis malam kemarin, 6 Okober 2022, sebanyak 6 orang telah dinyatakan sebagai tersangka, yang salah satunya adalah Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Haidan Lukita.
Penyempotan gas air mata menjadi isu paling panas karena hal itulah yang banyak dilaporkan saksi mata sebagai pemicu banyaknya korban yang berjatuhan.
Dengan bertambahnya 131 korban yang terjadi di Kanjuruhan Malang, Save Our Soccer (SOS) Indonesia merangkum data korban suporter tewas telah mencapai jumlah 209, terhitung sejak era Liga Indonesia pada 1994.
Baca Juga: Mengapa Ratusan Orang Meninggal di Kanjuruhan? Ternyata Ini 4 Penyebab Utamanya
Belum diketahui secara pasti berapa korban tewas yang diakibatkan gas air mata dan berapa yang tewas disebabkan terinjak-injak atau lainnya di Stadion Kanjuruhan ketika itu.
Penyebab suporter tewas di sejarah sepak bola Indonesia yang pernah teridentifikasi oleh SOS bisa dibaca dengan klik link berikut.
***