JURNAL SOREANG - Bundesliga (Liga Jerman) menorehkan tinta emas sejarah, yakni untuk pertama kalinya wasit menghentikan pertandingan agar pemain bisa berbuka puasa Ramadhan.
Peristiwa bersejarah tersebut berlangsung saat pertandingan Augsburg versus Mainz 05, Minggu, 11 April 2022. Dikutip dari Give Me Sport, wasit Jeffrey Gouweleeuw menghentikan laga pada menit ke-65.
Ia menghentikan laga agar salah satu pemain Mainz 05 asal Prancis, Moussa Niakhate bisa berbuka puasa Ramadhan. Kesempatan itu pun dijadikan pemain berumur 26 tahun tersebut untuk berbuka Ramadhan. Moussa Niakhate pun berterima kasih kepada wasit.
Baca Juga: Catat! Bolehkah Penderita Covid-19 Berpuasa? Berikut Ulasannya
Langkah Jeffrey Gouwelleeuw ternyata ditiru wasit lainnya pada pertandingan RB Leipzig kontra Hoffenheim. Wasit laga itu, Bastian Danker menghentikan laga agar Mohamed Siamakan bisa berbuka puasa Ramadhan.
Sebelumnya, di Liga Inggris, penghentian pertandingan agar pemain bisa berbuka puasa Ramadhan sudah terjadi sejak tahun lalu. Ada banyak pesepak bola muslim di Liga Inggris di antaranya Mohamed Salah asal Mesir yang memperkuat Liverpool, Sadia Mane (Senegal/Liverpool), Riyad Mahrez (Aljazair/Manchester City), Hakim Ziyech (Maroko/Chelsea), N'Golo Kante (Prancis/Chelsea), Wesley Fofana (Prancis/Leicester City).
Mereka tetap berpuasa saat memperkuat klubnya masing-masing pada pertandingan Liga Inggris selama bulan suci Ramadhan tahun ini.
Ibadah puasa di Inggris tahun ini dimulai saat sahur pukul 04.00 hingga 05.00 waktu setempat atau 10.00-11.00 WIB. Kemudian, waktu berbuka sekitar pukul 19.30 hingga 20.30 waktu setempat atau 01.30 hingga 02.30 WIB.
Beberapa pertandingan Liga Inggris berlangsung saat para pemain sedang menjalankan ibadah puasa dan beberapa pemain memilih tetap untuk berpuasa.
Akan tetapi, sampai saat ini belum ada panduan resmi dari penyelenggara Liga Inggris soal bagaimana cara berbuka puasa bagi para pemain muslim saat pertandingan berlangsung.
Namun, ada kesepakatan informal antara para kapten tim untuk memungkinkan istirahat singkat pada tendangan gawang atau lemparan ke dalam. Dengan begitu, setiap pemain muslim yang berpuasa bisa berbuka.
Para pemain muslim tersebut tinggal pergi ke pinggir lapangan dan segera meminum cairan atau suplemen energi. Setelah itu, ia melanjutkan pertandingan.
Musim lalu, sempat viral video saat Wesley Fofana (Leicester City) dan Cheikhou Kouyate (Crystal Palace) berbuka puasa di sela-sela pertandingan.
Baca Juga: Sungguh Diluar Dugaan! Ayah Vanessa Khong Disebut Terima Uang dari Crazy Rich Indra Kenz, Berapa?
Ketika itu, wasit Graham Scott sempat menghentikan pertandingan sejenak. Hal tersebut untuk memberi kesempatan Wesley Fofana dan Kouyate berbuka puasa.
Pada musim ini, Wesley Fofana kembali melakoni pertandingan di Liga Inggris di sela-sela ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Kali ini, bek berumur 21 tahun tersebut memperkuat Leicester City saat bermain imbang 1-1 melawan Manchester United di Stadion Old Trafford, Manchester, Sabtu, Sabtu, 2 April 2022. Wesley Fofana bermain penuh selama 90 menit dalam kondisi berpuasa.
Baca Juga: Unik! Inilah 7 Nama Pesepakbola Dunia yang Bikin Ngakak, Ada Obeng dan Nangis
Pelatih Leicester City, Brendan Rodgers, memuji penampilan Wesley Fofana. Menurut juru taktik asal Irlandia tersebut Fofana sebagai adalah pemain top.
“Ia baru saja memulai Ramadhan. Ia belum makan atau minum apa pun. Bermain seperti itu (puasa) menunjukan betapa ia adalah pemain top,” kata Brendan Rodgers dikutip dari Instagram Bleacher Football, @brfootball.
Sementara itu, untuk dua pemain muslim yang memperkuat Chelsea, yakni Hakim Ziyech (Maroko) dan N'Golo Kante (Prancis) akan melakoni pertandingan saat berpuasa di bulan Ramadhan, yakni saat menjamu Arsenal di Stadion Stamford Bridge, London, Rabu, 20 April pukul 19.45 waktu setempat atau Kamis, 21 April 2022 pukul 01.45 WIB.
Pertandingan tersebut adalah big match yang mempertemukan dua tim besar asal Kota London. Sekaligus disebut sebagai derbi London.
Apakah Hakim Ziyech dan N'Golo Kante akan bermain penuh selama 90 menit dalam keadaan berpuasa? Atau ada waktu jeda buat keduanya untuk berbuka puasa di sela-sela pertandingan?.***