JURNAL SOREANG - Menjadi pemain sepak bola terkenal menjadi impian semua orang. Selain bisa bergelomang harta, pemain sepak bola juga banyak yang diidolakan masyarakat.
Sayangnya kehidupan manis tersebut tidak semua dirasakan para pemain tersebut meski mereka ternela.
Bahkan ada sejumlah pemain yang memutuskan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena tidak kuat menahan beban hidup.
Berikut 7 Pemain sepak bola terkenal yang meninggal akibat bunuh diri seperti dilansirkan Sportskeeda.
Baca Juga: Wow Keren! 7 Fakta Menarik Tentang Jerman, Salah Satu Negara yang akan Tampil di Piala Dunia 2022
1. Dale Roberts (1986-2010)
Dale Roberts Lahir pada 22 Oktober 1986. Ia memulai karirnya di dunia sepak bola sebagai penjaga gawang untuk tim asalnya di Timur Laut Sunderland dan Middlesbrough.
Setelah menandatangani kontrak sepak bola profesional pertamanya tahun 2006 dengan Nottingham Forest, Roberts dipinjamkan ke Eastwood Town pada tahun yang sama dan Alfreton Town pada musim 2006/2007.
Dia bermain untuk Rushden & Diamonds dengan status pinjaman selama dua musim. Penampilannya untuk Rushden & Diamonds selama musim 2008/09 membuatnya mendapatkan pengakuan sepak bola internasional.
Roberts melakukan debut sepak bola untuk Inggris C melawan Malta di musim 2009/2010 dan bermain di semua empat pertandingan Inggris C.
Baca Juga: Kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan Kian Memanas, Polri Didesak Segera Tangkap Pemilik Binary Option
Namun pemain sepak bola yang satu ini meninggal pada usia 24 tahun pada 2010 setelah gantung diri di rumahnya.
Diduga dia mengambil langkah ekstrem ini karena cederanya dan karena terungkap di media nasional bahwa tunangannya berselingkuh dengan salah satu rekan satu timnya Paul Terry (saudara laki-laki dari John Terry).
2. Robert Enke (1977-2009)
Sebagai salah satu kiper Jerman terbaik, Enke memulai karir sepak bola profesionalnya dengan Carl Zeiss Jena dan melakukan debutnya untuk klub pada tahun 1995 melawan
Hannover.
Enke diberi kesempatan setelah Mario Neumann, kiper pilihan pertama kebobolan 14 gol hanya dalam tiga pertandingan.
Baca Juga: KH.Miftachul Akhyar Mengundurkan Diri Sebagai Ketua Umum MUI, Apa yang Terjadi?
Dia kemudian bergabung dengan Borussia Monchengladbach, membuat 33 penampilan untuk mereka. Enke bergabung dengan raksasa Portugal Benfica pada musim panas 1999 dengan
kontrak tiga tahun.
Dia memiliki waktu yang tidak stabil di Portugal karena perubahan manajemen yang berkelanjutan dan pada tahun 2002 bergabung dengan Barcelona dengan status bebas
transfer dengan kontrak tiga tahun.
Dia hanya membuat satu penampilan di La Liga, dipinjamkan ke Fenerbahce pada tahun 2003, dan setelah kembali pada tahun 2004 dipinjamkan ke Tenerife di divisi kedua.
Setelah mantra itu, ia meninggalkan Spanyol ke tanah airnya dan bergabung dengan klub Bundesliga Hannover 96 pada Juli 2004 dengan status bebas transfer.
Baca Juga: 5 Pemain Termahal Timnas Polandia Jelang Babak Play-Off Piala Dunia 2022, Lewandowski Rajanya
Dia memantapkan dirinya di sana dan memenangkan penghargaan penjaga gawang terbaik untuk musim 2008/09, yang secara tragis menjadi yang terakhir.
Dia membuat penampilan terakhirnya pada 8 November dalam hasil imbang 2-2 di kandang Hamburg hanya dua hari sebelum kematiannya.
Dia bunuh diri pada 10 November 2009 dengan berdiri di depan kereta ekspres regional di perlintasan sebidang. Meskipun catatan bunuh diri ditemukan, polisi tidak pernah mempublikasikan rinciannya.
3. Alan Davies (1961-1992)
Baca Juga: Bupati Bandung 'Bongkar Pasang' Jabatan ASN Kabupaten Bandung, Berikut Tanggapan Jamparing Institut
Davies lahir pada 5 Desember 1961. Alan Davies adalah pemain sepak bola Wales kelahiran Inggris.
Dia memulai karir sepak bola dengan Manchester United, menjadi profesional pada Desember 1978.
Dia membuat debut seniornya untuk klub pada Mei 1982, membuat total 10 penampilan termasuk gol tunggalnya untuk mereka dan membuat penampilan terakhirnya di Manchester
United pada Mei 1984 sebagai bagian dari tim kemenangan United yang mengalahkan Brighton di Final Piala FA 1983.
Pindah ke Newcastle United, Alan membuat 21 penampilan liga untuk Toon Army dalam dua musim di St.James' Park. Setelah masa pinjamannya dengan Charlton Athletic dan
Carlisle United, Davies ditransfer ke Swansea City pada musim 1987/88.
Namun hidup pemain sepak bola ini berakhir tragis pada 4 Februari 1992, ketika tubuh Alan Davies yang berusia 30 tahun ditemukan di mobilnya di South Wales.
Dia ditemukan bunuh diri dengan keracunan karbon monoksida setelah dia mengantar putrinya ke sekolah.
Pada bulan Agustus 1992, Swansea City dan Manchester United memberikan penghormatan kepada mendiang Alan Davies dengan pertandingan testimonial di Vetch Field untuknya, di mana para pemain sepak bola dan penggemar memberikan penghormatan kepada pria tersebut.
4. Gary Speed (1969-2011)
Gary Speed lahir pada 8 September 1969. Gary Andrew Speed adalah pemain sepak bola dan manajer Welsh.
Disebut sebagai salah satu pemain terbaik selama lebih dari satu dekade dalam sejarah sepak bola divisi pertama Inggris, Speed terkenal karena waktunya dari 1988 hingga 1996 di Leeds United di mana ia membantu klub memenangkan gelar divisi pertama ketiganya.
Memulai karirnya dengan Leeds, Speed menandatangani kontrak profesional pertamanya pada Juni 1988 di mana dia melakukan debut tim utama pada usia 19 tahun.
Dia juga bermain untuk Everton, Newcastle United, Bolton dan Sheffield United.
Pada bulan Desember 2006, Speed menjadi pemain pertama yang membuat 500 penampilan Liga Premier ketika ia bermain dalam kemenangan 4-0 Bolton atas West Ham United.
Rekornya dari 535 penampilan kemudian disusul oleh David James dan Ryan Giggs.
Selain sukses besar di level klub, Speed mencapai 85 caps internasional untuk Wales, menjadikannya pemain dengan caps tertinggi kedua dalam sejarah Wales.
Dia juga menjadi kapten negara pada 44 kesempatan.
Pada 27 November 2011, hanya sehari setelah ia muncul di sebuah acara televisi, Speed ditemukan tergantung di garasi rumahnya. Meskipun istrinya memanggil ambulans,
sudah terlambat.
Bendera Wales dikibarkan setengah tiang sebagai tanda penghormatan dan pemain seperti Craig Bellamy tidak dapat bermain akhir pekan itu setelah mendengar berita tersebut.
5. Carlos Jose Castilho (1927-1987)
Carlos Jose Castilho, lahir di Rio de Janerio, Brasil pada 27 November 1927, Carlos Jose Castilho memulai karir juniornya bersama Olaria pada tahun 1945 diikuti dengan
pindah ke Paysandu pada tahun 1946.
Memulai perjalanan sepak bola profesionalnya dengan Fluminense, Castillho bermain untuk klub selama hampir 18 tahun, periode mulai dari tahun 1947 hingga 1964.
Tercatat sebagai penjaga gawang karena melakukan penyelamatan yang tampaknya mustahil, dia juga dikatakan membawa keberuntungan yang luar biasa.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia 2022, Inilah 5 Pemain Termahal Timnas Korea Selatan, Oppa-Oppa Tajir Melintir!
Terpilih sebagai anggota skuad Brasil di empat Piala Dunia – 1950, 1954, 1958, & 1962, ia tampil hanya dalam tiga pertandingan, dengan semuanya datang di putaran final tahun 1954.
Setelah pensiun dari sepak bola profesional, Castilho menjabat sebagai pelatih untuk banyak tim klub Brasil.
Dia meninggal pada tanggal 5 Februari 1987 pada usia 59 ketika dia bunuh diri dengan melompat keluar dari jendela apartemennya.
Dia menderita depresi dan orang-orang yang mengenalnya mengatakan bahwa dia juga berusaha menyelamatkan pernikahannya.***