Habiskan Dana Rp200 Juta Lebih, Barang di BUMDes Desa Dehegila Pulau Morotai Kadaluwarsa

- 1 Maret 2024, 06:54 WIB
Kondisi BUMDes Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.
Kondisi BUMDes Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. /Ranto Daeng Bedu /Jurnal Soreang
JURNAL SOREANG - Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Dehegila, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Sumitro mengakui sejumlah barang 9 bahan pokok milik BUMDes yang dikelola dirinya sudah kadaluwarsa atau expred.
 
Tidak hanya itu, ia juga mengaku sejak tahun 2021-2023, pihaknya sudah menghabiskan dana BUMDes tersebut sebesar Rp 200 juta lebih.
 
Dana tersebut, kata, dia digunakan untuk belanja barang 9 bahan pokok dan barang lainnya untuk dijual di BUMDes tersebut.
 
 
Namun, karena kurangnya minat masyarakat Desa Dehegila berbelanja di BUMDes tersebut, terpaksa pihaknya mengambil keputusan untuk menutup BUMDes yang dikelola dirinya sejak tahun 2021 itu.
 
"Iya, masalahnya-kan daya belanja masyarakat inikan tidak terlalu bagus. Bedah kaya bentuk BUMDes itu di Kota kaya begitu. Karena kami juga sistem jual eceran," kata Sumitro saat dihubungi Jurnal Soreang.
 
Karena hal tersebut, Kata Sumitro, seluruh barang yang ada di BUMDes menjadi kadaluarsa atau expred.
 
"Jadi, kalu saya kase jalan BUMDes terus tidak sesuai dengan kami punya pendapatan. Jadi saya bilang di Pak Kades torang (kami) tutup dulu BUMDes ini kalu tidak kita akan bayar terus gaji karyawan," ucapannya.
 
 
Lebih lanjut, ia mengatakan, BUMDes yang dikelola dirinya itu hanya mendapatkan keuntungan per-hari Rp100 ribu rupiah, Rp 300 ribu rupiah Rp- 200 ribu rupiah.
 
"Memang, barang banyak expred tapi sebagian macam lampu-lampu, itukan dia tidak expred tapi yang lain expred," ucapnya.
 
Meski begitu, ia bilang, dirinya belum mengetahui secara pasti berapa barang yang sudah expred. Karena, ia masih memerintahkan pihaknya untuk hitung berapa jumlah barang yang expred.
 
"Saya, masih suruh sekretaris hitung. Jadi untuk sementara data itu kami belum ada," imbuhnya.
 
 
Di tahun 2021, kata dia, pihaknya belanja barang 9 bahan pokok itu di Perusda. Namun, menjelang 3 bulan barang tersebut sudah expred.
 
"Saya, juga agak kendal itukan yang waktu belaja barang yang waktu kami kasih ke Perusda itu. Barang ini dari 3 bulan kemudian barang sudah expred itu yang kami jadi kendala," tegasnya.
 
Dikatakan, tahun 2021, pihaknya memberikan uang ke Perusda untuk belaja barang 9 bahan pokok itu sebesar Rp 156 juta lebih. Sementara, untuk sisa uang yang ada di dalam saldo BUMDes, ia mengaku tidak tahu.
 
"Dia Rp 156 sekian. Kalu Dehegila punya yang sisah, nanti saya tanya di bendahara ee barang kemarin saya belum tanya sisa berapa di rekening itu," tuturnya.
 
 
Ditanya, total anggaran BUMDes yang dikeluarkan itu barapa. Kata dia, total yang dibelanjakan itu Rp 200 juta lebih, itu termasuk belaja pipa, paku dia kaya barang-barang bangun bgitu dikasih masuk.
 
Sementara, Kades Dehegila, Sahabuddin yang dikonfirmasi hal tersebut, tidak memberikan keterangan kepada wartawan. Ia mengaku sedang sibuk.
 
Dan, akan memberikan kabar kepada warwatan setelah kesibukannya selesai. Namun, hingga berita ini ditulis sang Kades tak kunjung memberikan kabar kepada warwatan.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x