AHY Pilih Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2024: Menjaga Kesejahteraan Bangsa Lebih Penting daripada Hak Angket

- 26 Februari 2024, 07:20 WIB
Ilustrasi AHY Pilih Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2024.
Ilustrasi AHY Pilih Rekonsiliasi Pasca Pemilu 2024. /Antara/Hafidz Mubarak A/

 

JURNAL SOREANG - Pasca-Pemilu 2024, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa fokus seharusnya adalah merajut kembali rekonsiliasi bangsa.

Dalam pernyataannya di rumah dinas Wakil Presiden RI, Jakarta, AHY menyoroti pentingnya menangani kekecewaan dan kemarahan setelah pertempuran politik, sambil menunjukkan komitmen yang tulus.

Urgensi Rekonsiliasi:

AHY menyatakan keinginannya untuk memulai proses rekonsiliasi bangsa pasca-Pemilu 2024. Menurutnya, kondisi politik yang meninggalkan kecewa dan kemarahan memerlukan perhatian khusus untuk membangun kembali keharmonisan di antara masyarakat.

Baca Juga: Pertemuan Epic, Kolaborasi Antara Jujutsu Kaisen dan Animator Berbakat untuk Anime Solo Leveling

Hormati Proses Penghitungan Suara:

AHY menekankan pentingnya menghormati proses penghitungan suara yang masih berlangsung dan menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia berpendapat bahwa tindakan ini merupakan bentuk kewajaran dan penghargaan terhadap integritas proses demokratis.

Tidak Ada Urgensi Hak Angket:

Dalam konteks ini, AHY berpendapat bahwa belum ada urgensi untuk menggulirkan hak angket di DPR. Alasannya, hasil penghitungan sementara menempatkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai kandidat unggul dengan margin yang besar, dan hal ini perlu diakui secara rasional.

Baca Juga: Begini Pesan Presiden Jokowi agar Sukses dalam Berbisnis kepada Nasabah PNM Mekaar di Bitung, Sulawesi Utara

Pendapat terkait Perolehan Suara:

AHY menyatakan bahwa tidak melihat kejanggalan dalam perolehan suara ketiga paslon. Meskipun pasangan Prabowo-Gibran unggul, AHY menghormati hak konstitusional partai dan tokoh politik untuk memilih jalur yang sesuai dengan keyakinan mereka.

Tanggapan Tegas dari Demokrat:

Partai Demokrat dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak melihat ada kepentingan dalam menggulirkan hak angket. Fokus mereka adalah agar Indonesia tidak terperangkap dalam konflik pasca pemilu yang tidak produktif bagi pembangunan bangsa.

Baca Juga: Ingin Perbanyak Pahala? Yuk Amalkan 7 Amalan Ini pada Malam Nisfu Syaban 2024, Jangan Lupa!

Dalam menghadapi pasca-Pemilu 2024, AHY memilih jalur rekonsiliasi sebagai upaya untuk merajut kembali keharmonisan bangsa. Sikap hormat terhadap proses demokratis dan penegasan bahwa Demokrat tidak melihat urgensi hak angket menjadi poin utama dalam pandangan AHY terkait situasi politik saat ini.***

Editor: Josa Tambunan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah