Dosen Unipas Melatih Ibu-ibu di Morotai Mengolah Limbah Tuna Menjadi Produk Ekonomis, Mahasiswa Ikut Terlibat 

- 12 Oktober 2023, 12:40 WIB
Ketua tim pelaksana, Rinto M. Nur bersama anggotanya saat melatih ibu-ibu Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan, mengolah limbah tuna loin menjadi produk bernilai ekonomis/Ranto Daeng Badu/JurnalSoreang
Ketua tim pelaksana, Rinto M. Nur bersama anggotanya saat melatih ibu-ibu Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan, mengolah limbah tuna loin menjadi produk bernilai ekonomis/Ranto Daeng Badu/JurnalSoreang /

JURNAL SOREANG - Dosen Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, Maluku Utara melatih ibu-ibu Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan.

Pelatihan itu diketahui, untuk mengajarkan ibu-ibu desa setempat untuk mengolah limbah tuna loin menjadi produk bernilai ekonomis.

Ketua tim pelaksana, Rinto M. Nur dalam keterangan tertulisnya yang diterima JurnalSoreang pada Kamis, 12 Oktober 2023 mengatakan kegiatan tersebut dimuali dari, 1 September dilakukan sosialisasi, 2-4 September pelatihan, 5 September sosialisasi manajemen usaha dan, 9 Oktober penyerahan alat ke mitra.

Baca Juga: Pertempuran Epik di Playoff MPL ID S12: Siapa yang Akan Memenangkan Gelar 'Raja Galaxy'?

Sementara tujuan kegiatan, kata dia, untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat setempat khususnya ibu-ibu.

"Tujuan dilakukan kegiatan ini untuk memberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah perikanan menjadi produk bernilai ekonomis," jelasnya.

Lebih lanjut Rinto M. Nur, menguraikan kegiatan tersebut, menurutnya kegiatan ini merupakan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Baca Juga: Berbeda dengan Vietnam dan Malaysia, Mengapa Indonesia Tak Langsung ke Fase Grup Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Rinto menjelaskan, "Awalnya kami mendapatkan informasi dari kunjungan mahasiswa di PT. Harta Samudera yang memproduksi tuna loin. Ternyata di sana limbahnya belum diolah.

Padahal dari produksi tuna loin, masih menyisahkan limbah sekitar 60 persen berupa kepala, rahang, tulang, sirip, kulit, daging perut, dan tetelan. Bahkan sebelum masuk ke perusahaan, ikan telah dibersihkan jeroannya," paparnya.

Dari informasi yang diperoleh pihaknya, limbah loin tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar dan sisanya ditanam.

Baca Juga: Ini Pembagian Wilayah pada Dapil DPRD Sumatera Utara di Pemilu 2024, Ada Alokasi Kursi per Daerah Pemilihan

"Oleh karena itu, kami melakukan survey dengan mewawancarai beberapa masyarakat di Desa Daeo Majiko. Dari hasil survey diperoleh informasi tentang permasalahan di sana. Namun kami fokus pada permasalahan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah tuna loin," kata dia menjelaskan.

Sebelum dilakukan kegiatan, ia mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat.

"Kami memberikan sosialisasi dan pelatihan pengolahan produk perikanan berbahan dasar tetelan tuna. Produk yang kami ajarkan yaitu bakso, nugget dan stick. Pelatihan pembuatan bakso, nugget dan stick tetelan tuna dilakukan selama 3 hari di rumah Ibu Sunarti Onthony," pungkas Rinto yang juga sebagai Ketua LPPM Universitas Pasifik Morotai ini.

Baca Juga: Distribusi Galian C ke Pemda Morotai Masih Minim, Ikbal Djabid: Ada Kendala Kendala Juga

Selain kegiatan pelatihan pembuatan produk tersebut, kata Ketua LPPM ini, pihaknya juga memberikan sosialisasi tentang manajemen usaha kepada mitra.

Adapun Kegiatan sosialisasi ini disampaikan langsung oleh beberapa Akademisi Unipas yakni, Dekan Fakultas Ekonomi, Nurhikmah Sibua, S.Pd., MM dan 2 orang dosen Ekonomi, Ardin Umar, S.Pd., MM, Jamiludin Hasan, SE.,MM., M.Si.

"Dalam kegiatan PKM ini, selain memberikan pelatihan pembuatan produk dan sosialisasi manajemen usaha, mitra juga diberikan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan produk dan buku resepnya. Sehingga ini akan mempermudah mitra dalam membentuk usaha nanti," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Premier Niue, Berikut Persoalan yang Dibahasnya

Ia juga mengaku, setelah selesai kegiatan, dilakukan evaluasi untuk mengetahui kebermanfaatan kegiatan bagi mitra. Dari hasil evaluasi, mitra menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena mereka belum pernah mendapat pelatihan tentang pengolahan produk perikanan.

Dari hasil itu, kata Mitra, bahwa mereka pernah diberikan pelatihan, namun setelah itu mereka tidak dapat membuat produk serupa karena tidak memiliki peralatannya.

Halaman:

Editor: Kinanti Putri Rudiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x