JURNAL SOREANG - Museum Nasional Indonesia (MNI) saat ini sedang memusatkan perhatiannya pada upaya pengamanan benda-benda bersejarah setelah kebakaran yang melanda Gedung A dan C di kompleks museum pada Sabtu malam, 16 September.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB), Ahmad Mahendra, sebagian koleksi yang terdampak adalah replika, terutama di bagian prasejarah, sementara sisanya dalam kondisi aman.
Situasi di kompleks museum berhasil dikendalikan dengan cepat berkat respons yang terpadu antara tim pemadam kebakaran, kepolisian, dan pihak MNI. Api berhasil dipadamkan pada pukul 22.40 WIB pada hari yang sama.
Enam ruangan di Gedung A mengalami kerusakan akibat kebakaran, sementara 15 ruangan lain di Gedung A, serta ruangan pamer di Gedung B dan C, tidak terdampak oleh api.
Mahendra juga menegaskan bahwa koleksi hasil repatriasi dari Belanda tetap dalam kondisi aman karena disimpan di lokasi yang cukup jauh dari titik kebakaran.
Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim, telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Prioritas utama saat ini bagi BLU MCB adalah mengidentifikasi dan memperbaiki ruangan museum yang terdampak serta memastikan keamanan benda-benda bersejarah.
Ahmad Mahendra menambahkan, "Kami akan berupaya keras untuk memastikan bahwa museum kembali dalam kondisi terbaik secepat mungkin,"