Ini Cerita Jan Ruff, Jugun Ianfu Belanda yang Sempat Tinggal di Indonesia

- 25 Agustus 2023, 18:18 WIB
Ilustrasi Jugun Ianfu
Ilustrasi Jugun Ianfu /Wikipedia

Di malam pembukaan rumah bordil itu, Jan takut setengah mati. Saat tentara dengan badan gendut masuk ke kamarnya, Jan ketakutan dengan berjongkok gemetaran di pojok ruangan. Tentara Jepang itu marah dan menghunuskan katana agar Jan patuh. Namun, Jan bergeming dan menantang tentara itu untuk membunuh dirinya. Berpikir akan mati, Jan mulai memanjatkan doa.

Namun hal sebaliknya terjadi, yaitu tentara Jepang tersebut malah telanjang bulat. Lalu, Jan mengetahui apa yang diinginkan tentara Jepang itu. Setelahnya, tentara Jepang itu menariknya secara kasar dan membantingnya ke kasur. Baju Jan disobek dan tentara Jepang itu menggunakan katana untuk mengelus tubuh Jan yang telanjang akibat bajunya disobek. Tentara Jepang itu tertawa melihat Jan menangis karena kehormatannya direbut paksa.

Tidak hanya sekali, namun beberapa tentara Jepang setelah itu memperkosa Jan. Rutinitas itulah yang dijalani Jan selama tiga bulan. Selain Jan, beberapa perempuan lainnya mengalami nasib serupa. Hal ini yang membuat pihak Jepang rajin melakukan cek kesehatan para Jugun Ianfu ini. Namun sebelum diperiksa, dokter Jepang juga mencabulinya.

Baca Juga: Inspiratif Bos BCA: Menggali Manfaat Berharga dalam Memberi Hibah Harta kepada Anak

Jan memotong rambutnya agar terlihat jelek di tentara Jepang. Bukan berhasil, Jan malah menjadi pelampiasan seks banyak tentara Jepang tanpa dibayar seklaipun. Saat dilepaskan, tentara Jepang memberi pesan agar tutup mulut jika tidak ingin keluarganya mati.

Saat sudah di rumah, Jan hanya menceritakan kepada ibunya. Hati ibunya sangat hancur saat tahu anaknya menjadi Jugun Ianfu. Sehingga Jan tidak menceritakan segalanya. Setelah menjadi Jugun Ianfu, Jan mengalami trauma berkepanjangan. Saat sudah menjadi suami dari Tom Ruff yang merupakan tentara Inggris pada 1946, Jan tidak bisa speenuhnya menikmati seks. Jangankan seks, melihat kasur di malam hari ia menjadi gusar. Ia juga takut bunga mengingat pernah dinamai dengan nama bunga ketika menjadi Jugun Ianfu. Bahkan, ia takut dengan dokter karena trauma yang memperkosanya sebelum diperiksa.

Di tahun 1992, ia menjadi perempuan Rropa pertama yang speak up pengalamannya menjadi Jugun Ianfu tentara Jepang. Hingga meninggal tahun 2019 di usia 96 tahun, ia aktif mengadvokasikan keadilan bagi korban Jugun Ianfu lainnya.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah