Mengenal Sandi Dadidudedo, Bahasa Rahasia Warga Ciamis untuk Mengelabui Belanda

- 19 Juni 2023, 09:07 WIB
 Ilustrasi anak milenial ciamis yang sedang berinteraksi di alun-alun Ciamis.
Ilustrasi anak milenial ciamis yang sedang berinteraksi di alun-alun Ciamis. /Tangkapan layar Instagram @Alunalunciamismanis

JURNAL SOREANG - Bahasa menjadi salah satu alat komunikasi yang digunakan masyarakat secara umum. Di Kabupaten Ciamis, ada bahasa sandi yang dipertahankan secara turun-temurun, yaitu bahasa sandi dadidudedo.

Sandi Dadidudedo ini digunakan khusus untuk mengubah bahasa Sunda maupun bahasa Indonesia dengan menggunakan rumus-rumus penambahan huruf.

Asal-usul adanya sandi Dadidudedo ini cukup menarik untuk diulas. Beberapa tokoh masyarakat dan sejarawan Ciamis mengungkapkan jika sandi-sandi ini sudah digunakan masyarakat sejak zaman Belanda.

Baca Juga: 15 SMK di Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta yang bisa Dijadikan Referensi untuk PPDB 2023

"Sebenarnya dari zaman penjajahan Belanda sudah ada bahasa Dadidudedo, karena dulu itu orang Belanda sudah tahu bahasa Sunda, maka dibuatlah bahasa sandi tersebut," ucap Jiraya Sastradinata, Tokoh Budayawan Muda Ciamis, Senin 19 Juni 2023.

Menurutnya, anak-anak setempat pada zaman dulu sudah fasih menggunakan Sandi Dadidudedo. Contoh penggunaan bahasa ini misalnya "Adaiding Ederedek Kadabudur" yang artinya dalam bahasa sunda "Aing Erek Kabur'' (saya mau kabur).

Adaiding hanya ditambahi; da dan di = Aing
Ederedek ditambahi; de dan de = Erek
Kadabudur ditambahi; da dan du = Kabur

"Kalau dulu zaman saya kecil dari anak-anak juga sudah menggunakan Sandi tersebut, walaupun tidak seluruhnya, karena itu kan bahasa sandi. Jadi bahasa Sunda yang disandikan. Remaja, anak kecil biasa nongkrong di luar daerahnya ingin nggak ketahuan ngobrol apa, ya pakai Sandi Dadidudedo," ucap Jiraya.

Baca Juga: Rekomendasi PPDB 2023, 25 SMA dan MA di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta

Catatan Sandi Dadidudedo sudah digunakan sejak zaman Belanda juga diperkuat dengan keterangan sejarawan. Sandi Dadidudedo pun digunakan untuk mengelabui Belanda yang sudah paham bahasa Sunda.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x