Pesawat yang diterbangkan oleh Mehrtens itu membawa sekitar 450 kg perbekalan dari bandara di Timika, sebuah kota pertambangan di Kabupaten Tetangga Mimika.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan mengetahui situasi yang melibatkan pilot asal Selandia Baru di Papua.
“Kedutaan Selandia Baru telah memberikan dukungan konsuler kepada keluarga yang bersangkutan. Untuk alasan privasi, kami tidak akan berkomentar lebih lanjut tentang kasus ini.” ujar seorang juru bicara.***