Akademi penerbangan mengkonfirmasi bahwa Mehrtens menjalani pelatihan pilot di sana pada tahun 2007 dan 2008.
Usai menjalani pelatihannya di akademi penerbangan, Mehrtens terbang untuk maskapai penerbangan Indonesia, yakni Susi Air, selama delapan tahun.
Hingga akhirnya pada tahun 2016, ia pindah ke Auckland bersama istri yang dinikahinya pada tahun 2012 dan putranya untuk kerja bersama Jetstar Airways.
Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan, Susi Pudjiastuti Bawa Terbang Warga Pangandaran dengan Pesawat Secara Gratis
Tiga tahun kemudian, Mehrtens dan keluarganya pindah ke Hong Kong. Dia ditugaskan untuk menerbangkan pesawat dari maskapai penerbangan nasional, Cathay Dragon, sebelum akhirnya berhenti beroperasi pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19.
Lalu Mehrtens memutuskan untuk kembali ke pekerjaan lamanya bersama Susi Air, menerbangkan jalur berbahaya yang menggunakan landasan pacu pendek di kawasan perbukitan, ujar mantan rekannya.
Pendiri Susi Air dan juga mantan Menteri Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti, meminta masyarakat melalui unggahan di akun Twitter-nya untuk berdoa atas keselamatan pilot Mehrtens dan penumpang lainnya yang juga menjadi korban sandera.
Seorang mantan pilot Susi Air dari Selandia Baru, berbicara di Radio Selandia Baru bahwa saat dirinya ditugaskan untuk terbang ke Papua pada tahun 2017.
Maskapai memperingatkan pilot untuk mengambil tindakan pencegahan di Papua.